Serangan di kota padat penduduk dengan kawalan ketat tentara ini menegaskan betapa sulitnya membendung Taliban, sekalipun dengan tentara bersenjata lengkap. “Para penyerang mengirim tiga pesan ke pemimpin sel teror mereka di Pakistan sebelum meluncurkan serangan,” kata Amrullah Saleh, Kepala Dinas Intelijen Afganistan.
Lima orang bersenjata senapan dan granat menyerang kantor Departemen Kehakiman di pagi hari. Mereka menembak para pekerja dan sempat menjebak Menteri Kehakiman Sarwar Danes di dalam gedung. Para penyerang menguasai gedung selama dua jam sebelum pasukan Afganistan merebut kembali kendali pada tengah hari.
Di saat yang sama, dua orang laki-laki yang mengenakan rompi meledakkan diri mereka di kompleks kementerian lainnya di pinggir kota. “Ada pun penyerang ketiga berhasil ditembak ketika mencoba memasuki Departemen Pendidikan,” kata Juru Bicara Menteri Pertahanan Jenderal Mohammad Zahir Azimi.
“Sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan ini dan 57 lainnya terluka,” kata Mohammad Hanif Atmar, Menteri Dalam Negeri.
Zabiullah Mujaheed, Juru Bicara Taliban mengatakan serangan ini sebagai reaksi terhadap perlakuan buruk yang diterima tahanan Taliban di penjara pemerintah. "Kami mengingatkan pemerintah Afganistan untuk berhenti menyiksa tahanan kami,” kata Mujaheed kepada wartawan AP melalui sambungan telepon dari lokasi yang tidak disebutkan.
Saleh menambahkan, pejabat intelijen sebelumnya sudah mendapat laporan akan adanya serangan spektakuler yang melibatkan serangkaian serangan bom bunuh diri, tapi mereka tidak mendapat informasi yang spesifik untuk mencegahnya.
Menteri Kehakiman Sarwar Danesh kepada AP mengatakan ia sempat terjebak sebentar di dalam kementerian bersama sejumlah pegawai pemerintah. “Mereka menggunakan granat dan AK-47,” kata dia.
AP | EFRI RITONGA