TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita resmi Rusia Tass, melaporkan bahwa kondisi Presiden Vladimir Putin sehat dan bertelepon dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Sebelumnya beredar kabar bahwa pemimpin Rusia itu telah meninggal.
Dalam percakapan telepon pada Ahad 29 Mei 2022, Serbia memperoleh janji pasokan gas dari Presiden Vladimir Putin
“Rusia akan terus memasok gas alam ke Serbia dan kedua negara akan meningkatkan kemitraan mereka,” kata Kremlin seperti dilansir Reuters.
Kantor berita Rusia, Tass, melaporkan bahwa pemimpin Serbia sebelumnya menyoroti tiga faktor penting bagi Beograd: jumlah pasokan gas alam, harga, dan pengiriman yang andal.
“Saya berharap setelah pembicaraan dengan Presiden Putin, Serbia akan mendapatkan harga yang jujur dari pasokan gas alam Rusia dalam jumlah yang dibutuhkan,” ujar Vucic. ”Saya tidak bisa berbicara tentang harga sekarang, semua perincian akan disepakati dengan Gazprom (perusahaan gas Rusia). “
Vucic mengatakan, dirinya dengan Putin menyetujui bahwa harga gas nanti akan dikaitkan dengan minyak. Kontrak pasokan gas oleh Gazprom ke Serbia yang berlaku 10 tahun akan berakhir pada 31 Mei tahun ini.
Selain berbicara kontrak, Vucic dan Putin juga membahas perluasan ruang penyimpanan gas di negara Balkan itu. Menurut Vucic, Putin terbuka untuk membahas kerja sama baru ke depannya. "Putin bilang untuk menghubunginya jika saya merasa ada yang perlu didiskusikan lagi," ujar sekutu dekat Putin di Balkan itu.
Serbia sempat punya keinginan bergabung dengan Uni Eropa, tetapi mendapat tekanan dari negara-negara Barat terkait Rusia. Negara itu harus menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan Uni Eropa terlebih dulu dan mau menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Namun, Serbia hingga kini mengambil sikap netral soal perang Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Balas Budi, Serbia Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Rusia
SUMBER: REUTERS | TASS