TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Kamis, 26 Mei 2022, mengklaim telah hubungan negaranya dengan Arab Saudi sudah mengalami kemajuan, kendati belum banyak. Jika tidak ada aral melintang, dia mungkin akan melakukan pertemuan dengan pejabat Arab Saudi di negara ketiga secepatnya.
Dalam KTT World Economic Forum (WEF), Amir-Abdollahian mengatakan Iran masih melihat penghapusan sanksi – sanksi dari negara-negara Barat terhadap Iran sebagai batu sandungan utama dalam pembicaraan mengenai program nuklir Iran.
Tehran sangat yakin Presiden Amerika Serikat Joe Biden melanjutkan tindakan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yakni menerbitkan kebijakan yang akan memberikan tekanan maksimum pada Iran. Padahal saat ini, Iran sangat ingin Amerika Serikat segera mengambil keputusan untuk menghapus sanksi – sanksi agar bisa terlihat kemajuan dalam perundingan mengenai nuklir Iran ini.
Sebelumnya pada awal April 2022, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut Amerika Serikat bertanggung jawab atas terhentinya pembicaraan di Wina antara Teheran dan negara-negara besar yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015.
Kementerian Luar Negeri Amerika sebelumnya sudah mengatakan ada sejumlah isu dalam pakta nuklir masih belum terselesaikan.Tanggung jawab untuk membuat keputusan berada di tangan Teheran.
Menurut Iran, masih ada sejumlah isu yang tertunda, termasuk penghapusan cap Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris asing oleh Washington. Teheran juga meminta jaminan bahwa presiden Amerika di masa depan tidak akan meninggalkan perjanjian nuklir.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS Komentari Senjata Laser Zadira Rusia di Ukraina, Apa Katanya?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.