Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ukraina Minta Bantuan Tank Gepard dari Jerman Dikirim Cepat

Reporter

image-gnews
Rheinmetall siap untuk memasok hingga 50 tank Leopard 1 ke Ukraina, mengutip Papperger bahwa Leopard 1 pertama dapat dikirimkan dalam enam minggu jika Bundestag, parlemen Jerman, memberikan persetujuannya. Foto : wikipedia
Rheinmetall siap untuk memasok hingga 50 tank Leopard 1 ke Ukraina, mengutip Papperger bahwa Leopard 1 pertama dapat dikirimkan dalam enam minggu jika Bundestag, parlemen Jerman, memberikan persetujuannya. Foto : wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anastasia Radina, seorang anggota parlemen Ukraina pada Selasa, 24 Mei 2022 komplain lantaran bantuan tank Gepard yang dijanjikan Jerman kemungkinan baru akan dikirimkan pada Juli 2022. Radina menilai bantuan itu terlalu lambat karena pasukan Rusia sudah terlanjur melancarkan serangan di timur negara itu.


"Bulan Juli? Biar saya katakan seperti ini: Mari kita bertanya pada seorang ibu yang dipaksa duduk di ruang bawah tanah dengan bayinya yang baru lahir yang tidak memiliki susu formula. Berapa jauh dari sekarang bulan Juli untuknya?" kata Radina, dalam acara Forum Ekonomi Dunia, seperti dikutip Reuters.

Permintaan Kyiv untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskow mengalihkan kekuatan militernya ke timur dan selatan Ukraina. Sumber dari industri militer mengatakan, salah satu alasan penundaan dari Jerman adalah kurangnya amunisi.

Jerman pada empat pekan lalu, setuju mengirim puluhan tank anti-pesawat untuk membantu mempertahankan Ukraina dari invasi Rusia. Paket bantuan itu, disebut sebagai titik balik, setelah berpuluh tahun Jerman selalu menahan diri secara militer.


Kebingungan menggarisbawahi bagaimana invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari telah membuat Berlin terpuruk. Jerman dianggap sangat tidak siap untuk aksi militer, kata panglima militernya, meskipun memiliki salah satu industri pertahanan terbesar di dunia. Data Pemerintah Jerman memperlihatkan nilai ekspor senjata Jerman pada 2021 senilai 9,35 miliar euro.

Tank Gepard menembakkan semburan tembakan 35 mm yang membentuk awan di udara untuk menghentikan pesawat yang masuk. Jerman tidak lagi menggunakannya dan memiliki persediaan amunisi yang sedikit, yang perlu diproduksi secara khusus.

"Memasok senjata ke Ukraina hanya masuk akal jika ada amunisi yang menyertainya - itu jelas bagi semua orang sejak awal," kata sumber tersebut kepada Reuters, yang tidak mau dipublikasi identitasnya karena topiknya sensitif.

Menjawab perihal ini, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pemerintah hanya memberikan bantuan jika dukungan memungkinkan. Sebelumnya Berlin pada 20 Mei 2022 lalu mengatakan telah menemukan amunisi dan akan mengirim tank. Ditanya bagaimana mereka menemukan amunisi yang cukup, kementerian tidak menjawab.


Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 27 Februari 2022, meluncurkan titik baliknya atau 'zeitenwende', dengan menjanjikan dana khusus US$107 miliar (Rp 1.563 trilun) untuk pertahanan. Akan tetapi itu bukan tanggapan spontan dari Scholz terhadap invasi Ukraina.

Sumber-sumber pertahanan mengatakan kepada Reuters bahwa rencana ini sebenarnya mengikuti proposal kementerian pertahanan yang disusun beberapa bulan sebelumnya, untuk pembicaraan dalam membentuk koalisinya.

Sejak menjanjikan tank Gepard, Berlin telah menjanjikan lebih banyak senjata berat ke Ukraina. Di dalam negeri, tujuannya menggunakan dana khusus untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan selama 4-5 tahun, yang membawanya ke 2 persen dari output ekonomi yang diamanatkan oleh NATO.

Menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), penggunaan itu akan menjadikan Jerman sebagai pembelanja militer terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina. Tetapi parlemennya belum meloloskan dana khusus itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jerman, dimaksudkan untuk tidak pernah lagi menjadi kekuatan militer," kata Marie-Agnes Strack-Zimmermann, kepala komite pertahanan parlemen, mengatakan kepada Reuters.


Seorang menteri luar negeri pada tahun 1997-an mengatakan, Jerman menghindari konfrontasi setelah dua perang dunia. Setelah runtuhnya Tembok Berlin, Jerman merasa dikelilingi oleh teman-teman. Pembentukan politik berfokus pada perdagangan dan keterlibatan, ke titik Jerman bergantung pada Rusia untuk setengah pasokan gas alamnya.


Eva Hoegl, Komisaris Parlemen Bundestag Jerman untuk Pasukan bersenjata mengatakan, militer telah berjuang melawan birokrasi di dalam negeri yang begitu berbelit-belit sehingga masih menunggu helm yang diminta pada 2013, dari jenis yang telah digunakan oleh pasukan AS sejak 1990-an.

"Itu berarti butuh (Jerman) 10 tahun untuk mendapatkan helm yang tersedia di pasar dan yang telah digunakan di Amerika Serikat," katanya. Pemerintah tidak menjawab permintaan komentar tentang masalah tersebut.

Tentara Jerman, Bundeswehr, tidak memiliki satu pun brigade siap tempur - unit yang terdiri dari sekitar 5.000 tentara - untuk mempertahankan wilayah Jerman. Negara dengan Ekonomi terbesar Eropa itu memiliki sepersepuluh dari 3.500 tank tempur utama yang dimilikinya pada 1980-an. Armada jet tempur dan kapal selamnya berjumlah seperempat dari kekuatan Perang Dingin mereka.


Sebagian besar senjata berat yang dikirim negara-negara anggota NATO ke Ukraina sejauh ini adalah senjata buatan Uni Soviet yang masih dalam persediaan negara-negara anggota NATO Eropa Timur, tetapi beberapa sekutu baru-baru ini mulai memasok howitzer.


REUTERS

Baca juga: Misteri Pembunuhan Kolonel Khodai dari Iran Terus Dilacak

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

2 jam lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.


Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

1 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

2 hari lalu

Foto udara menunjukkan bangunan tempat tinggal yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 3 April 2022. Warga sipil yang terperangkap di Mariupol berlindung di ruang bawah tanah dengan sedikit makanan, listrik, atau air mengalir. REUTERS/Pavel Klimov
Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina


DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

4 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

5 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.