TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Kanada melarang Perdana Menteri Justin Trudeau menghadiri sebuah acara penggalangan dana karena alasan keamanan. Larangan itu menyusul terjadinya unjuk rasa di tempat acara, di mana para pengunjuk rasa dengan beberapa mobil dan truk mulai menyemut di luar tempat tersebut.
Trudeau dijadwalkan berpidato di sebuah acara yang diadakan oleh Partai Liberal di provinsi British Columbia pada Selasa, 24 Mei 2022. Tahun lalu, dia dilempari kerikil saat kampanye pemilu dihentikan. Partai Liberal adalah partai berkuasa di Kanada.
"Karena ukuran dan komposisi kelompok unjuk rasa dan demi keselamatan semua orang yang hadir, keputusan pun dibuat. Tidak aman bagi Perdana Menteri untuk hadir," demikian keterangan Royal Canadian Mounted Police.
Salah satu pengunjuk rasa ada yang membawa model tiang gantungan dan tali. Di tiang gantung itu, tertulis slogan yang menuduh Trudeau melakukan makar.
Ditanya tentang insiden pada Selasa kemarin, Trudeau mengatakan kepada wartawan bahwa para peserta (yang hadir) telah dihadapkan pada pelecehan, penghinaan rasis, dan ancaman kekerasan.
Sebelumnya pada awal tahun lalu, ada ratusan pengemudi truk menduduki pusat kota Ottawa dalam protes terhadap mandat vaksin Covis-19. Unjuk rasa itu dengan cepat berubah menjadi demonstrasi anti-pemerintah dan anti-Trudeau.
Jagmeet Singh, pemimpin Partai Demokrat Baru yang berhaluan kiri, pada 10 Mei 2022 didesak dan disumpahi oleh pengunjuk rasa di kota Peterborough, Ontario. Kendati begitu, partainya mempertahankan pemerintahan minoritas Liberal Trudeau tetap berkuasa.
REUTERS
Baca juga: Kebijakan Bebas Visa bagi Warga Rusia ke Ukraina Bakal Dicabut
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.