TEMPO.CO, Jakarta -Meskipun Salvador Ramos—pelaku penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Texas yang menewaskan 21 orang— digambarkan sebagai pendiam oleh banyak orang yang mengenalnya, seorang wanita muda yang bekerja dengannya di Wendy's hingga Maret lalu mendeteksi sifat agresif.
“Dia kadang-kadang sangat kasar terhadap gadis-gadis dan salah satu juru masak. Dia pernah mengancam mereka dengan bertanya, 'Apakah Anda tahu siapa saya?' Dan dia juga akan mengirim teks yang tidak pantas kepada para wanita,” kata mantan rekan kerja itu, yang tidak ingin namanya digunakan kepada The Daily Beast Rabu 25 Mei 2022.
“Ada video dia mencoba melawan orang dengan sarung tinju di taman. Dia selalu membawa sarung tinju bersamanya.”
Mantan teman sekelas SMA Ramos, Nadia Reyes, mengenang ke The Washington Post bahwa dia telah memposting cerita Instagram yang menunjukkan dirinya berteriak pada ibunya — yang belum berkomentar secara terbuka — dan memanggilnya jalang ketika sang ibu mencoba mengusirnya dari rumah.
"Dia memposting video di Instagram-nya di mana polisi berada di sana," kata Reyes kepada Post. "Dia akan berteriak dan berbicara dengan ibunya dengan sangat agresif."
Beberapa mantan teman sekolah Ramos mengatakan dia berhenti muncul di sekolah dan tidak akan lulus tahun ini.
Mantan teman Ramos, Santos Valdez Jr., mengatakan kepada The Washington Post bahwa keduanya adalah teman dekat sampai perilaku Ramos mulai "memburuk." Dia mengatakan Ramos, yang mengalami gangguan bicara seperti gagap dan cadel, pernah memotong wajahnya sendiri dengan pisau "hanya untuk bersenang-senang."
Valdez mengatakan Ramos mengaku dicakar oleh seekor kucing. "Kemudian dia mengatakan yang sebenarnya, bahwa dia telah memotong wajahnya dengan pisau berulang kali," kata Valdez kepada Post, menambahkan bahwa dia telah mengirim pesan melalui Instagram dua jam sebelum pembantaian. Ramos tidak membuka atau membaca pesan terakhir Valdez.
Teman lain mengatakan kepada The Washington Post bahwa dia biasa menembaki kendaraan orang dan menembak orang asing secara acak dengan pistol BB dari mobil.
Penembakan massal yang dilakukan Ramos menjadi yang paling mematikan di sebuah sekolah Amerika dalam satu dekade terakhir. Serangan ke Sekolah Dasar Robb, di Kota Ulvade, Texas menyebabkan 19 anak kecil dan dua orang dewasa tewas.
Baca juga: Salvador Ramos, Pelaku Penembakan Massal di SD Texas yang Tewaskan 21 Orang
SUMBER: THE DAILY BEAST