Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Duterte Kecam Putin: yang Saya Bunuh Penjahat, Bukan Anak-anak

Reporter

image-gnews
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, saat menyampaikan pidato di parlemen di Filipina, 27 Juli 2020. Presidential Photos/via REUTERS.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, saat menyampaikan pidato di parlemen di Filipina, 27 Juli 2020. Presidential Photos/via REUTERS.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengecam perang Rusia Ukraina. Dia mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin atas pembunuhan warga sipil tak berdosa di Ukraina oleh pasukannya.

Duterte dikenal sebagai penghukum karena keras anti-narkobanya yang berdarah. Ia menembak mati gembong narkoba yang menuai protes karena pelanggaran hak asasi manusia.

Putin sebelumnya secara terbuka telah menyebut Putin sebagai idola dan teman. Duterte mengatakan meski dia juga dijuliki pembunuh, namun yang dia eksekusi mati adalah penjahat. “Saya membunuh penjahat, saya tidak membunuh anak-anak dan orang tua.”

Pemimpin Filipina itu menyuarakan tegurannya untuk pertama kali atas invasi Rusia ke Ukraina dalam pertemuan mingguan yang disiarkan televisi. Dia menyalahkan perang Rusia Ukraina yang telah berlangsung selama tiga bulan sebagai penyebab lonjakan harga minyak global yang telah memukul banyak negara, termasuk Filipina.

Duterte mengatakan dia khawatir tentang stabilitas pasokan minyak ke negaranya karena perang di Ukraina terus berkecamuk. Perang memicu ketidakstabilan global.

"Saya sedang dalam perjalanan keluar dan saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini," kata Duterte. “Anda harus menyelesaikan perang Rusia Ukraina sebelum kita dapat berbicara tentang kembali ke keadaan normal.”

Selain itu, Duterte menyebut invasi ke Ukraina sebagai perang skala penuh yang dilancarkan terhadap negara berdaulat. Ia membantah perang itu adalah operasi militer khusus seperti yang dicap Putin sejak Maret.

“Banyak yang mengatakan bahwa Putin dan saya sama-sama pembunuh. Saya sudah lama memberi tahu Anda orang Filipina, bahwa saya benar-benar membunuh. Tapi saya membunuh penjahat, saya tidak membunuh anak-anak dan orang tua," kata Duterte. “Kita berada di dua dunia yang berbeda.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duterte, yang telah menjadi presiden selama enam tahun dan mundur pada 30 Juni, telah memimpin tindakan keras anti-narkoba brutal yang telah menewaskan lebih dari 6.000 tersangka. Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengutip tingkat korban yang jauh lebih tinggi dan mengatakan orang-orang yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, telah terbunuh dalam kampanye yang dijanjikan Duterte untuk berlanjut hingga hari terakhirnya menjabat.

Pengadilan Kriminal Internasional telah membuka penyelidikan terhadap kampanye narkoba sebagai kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun penyelidikan yang dihentikan sementara setelah Filipina mengajukan permintaan penangguhan pada 2021.

Duterte dan pejabat kepolisian Filipina telah membantah memberikan sanksi pembunuhan di luar proses hukum dalam kampanye melawan obat-obatan terlarang. Namun ia secara terbuka mengancam tersangka narkoba dengan kematian.

Dia juga dinilai gagal menerapkan kembali hukuman mati untuk mencegah pengedar narkoba dan penjahat lainnya. Ketika Duterte menjabat pada 2016, dia menjangkau Rusia dan China untuk perdagangan dan investasi. Dia juga memperluas kerja sama militer sambil sering mengkritik kebijakan keamanan Washington, sekutu perjanjian lama Manila. Dia mengunjungi Rusia pada 2017 dan 2019 untuk bertemu Putin, tetapi mempersingkat kunjungan pertamanyakarena kota Marawi di Filipina dikepung teroris.

Lebih dari seminggu setelah pasukan Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, Filipina memilih mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk invasi Rusia. Filipina mengimbau perlindungan warga sipil dan infrastruktur publik di Ukraina, meskipun Duterte menahan diri untuk tidak mengkritik keras Putin dan mengatakan dia akan tetap netral dalam konflik tersebut.

Baca: Calon Presiden Pilihan Duterte Mundur dari Pilpres Filipina

ALJAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

2 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

5 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

9 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

10 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

12 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik