TEMPO.CO, Jakarta - All England Lawn Tennis Club (AELTC) memutuskan untuk melarang atlet tenis dari Rusia dan Belarus bertanding di turnamen Wimbledon pada tahun ini menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic pada Senin, 23 Mei 2022, menyebut keputusan itu Wimbledon itu salah dan memperlihatkan sikap kurangnya rasa hormat.
Moskow menyebut invasi yang mereka lakukan di Ukraina adalah sebuah operasi militer khusus. Sedangkan Belarus ikut terseret karena dianggap memberikan ruang bagi invasi tersebut.
Dampak dari mem-black-list para pemain tenis dari Rusia dan Belarus ini, membuat Wimbledon kehilangan poin peringkatnya dari ATP dan WTA Tours.
Dalam sejumlah pertandingan tenis, peringkat menentukan kemampuan pemain untuk bertanding dalam sejumlah pertandingan tenis dan menjadi yang diunggulkan.
“Dalam level pribadi, tidak diberikan kesempatan untuk bermain dan mempertahankan 4 ribu poin saya dari Australia (Open) dan Wimbledon, maka saya akan kehilangan mereka tahun ini. Saya secara negatif sangat terdampak hal ini,” kata Djokovic, atlet tenis dari Serbia.
Petenis Serbia Novak Djokovic mengembalikan pukulan lawannya Lorenzo Musetti dalam pertandingan Dubai Championships di Aviation Club Tennis Centre, Dubai, Uni Emirat Arab, 21 Februari 2022. REUTERS/Suhaib Salem
Djokovic tidak bisa bertanding pada kejuaraan Australia Open pada tahun ini gara-gara menolak imunisasi vaksin virus corona. Walhasil, dia dideportasi. Menurut Djokovic, respon ATP dan WTA terhadap keputusan Wimbeldon adalah sebuah kesalahan (Wimbledon jadi kehilangan poin).
“Saya fikir ini (larangan atlet tenis Rusia dan Belarus main di Wimbledon) adalah sebuah keputusan yang salah. Saya tidak mendukung hal itu sama sekali. Namun kondisi saat ini sangat sensitif dan apa pun yang Anda putuskan, itu bisa menimbulkan banyak konflik lain,” kata Djokovic.
Djokovic menilai tidak pernah ada komunikasi yang kuat datang dari Wimbledon. Itu hal yang dinilainya salah.
Sumber: Reuters
Baca juga; Novak Djokovic Berjuang Kembali ke Performa Terbaik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.