TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di distrik Jingan di Shanghai, Cina, akan memerintahkan semua supermarket di sana dan toko-toko di sana tutup. Warga juga diminta untuk tidak keluar rumah setidaknya sampai Selasa, 24 Mei 2022 waktu setempat.
Jingan adalah salah satu pusat komersial di Cina. Rencananya, distrik Jingan akan melakukan tes massal virus corona mulai Minggu, 22 Mei sampai Selasa, 23 Mei 2022.
Penggunaan kartu izin keluar sebelumnya diberikan kepada warga Jingan agar memungkinkan mereka bisa meninggalkan rumah, akan ditangguhkan. Alasan pembekuan penggunaan kartu itu, tidak dijelaskan oleh otoritas Jingan.
Pekerja dengan pakaian APD berjaga-jaga di jalan, saat tahap kedua dari penguncian dua tahap untuk mengekang penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) dimulai di Shanghai, Cina, 1 April 2022. Penambahan kasus baru Covid-19 yang signifikan membuat beberapa kota di Cina kita kembali memberlakukan kebijakan lockdown. REUTERS/Aly Song
Sementara itu, otoritas pusat Shanghai memutuskan untuk membuka kembali salah satu jalur subway-nya pada Minggu, 22 Mei 2022 setelah sejumlah jalur subway ditutup selama hampir dua bulan. Pembukaan kembali jalur subway itu adalah salah satu upaya Shanghai untuk mencabut lockdown yang menyakitkan pada pekan depan.
Lockdown ketat di Shanghai membuat sebagian besar warga tak bisa meninggalkan tempat tinggal mereka dan sejumlah aturan ketat lainnya diberlakukan. Dengan dibukanya salah satu jalur subway tersebut, maka warga bisa melakukan perjalanan.
Shanghai adalah salah satu kota terpadat di Cina. Lockdown dan sejumlah pembatasan lainnya yang diberlakukan, telah menghancurkan sektor konsumsi di sana, output industri dan sektor lain dalam perekonomian Cina beberapa bulan terakhir. Anggota parlemen pun terdorong untuk mendukung pencabutan lockdown ini.
Dalam suasana lockdown ini, terlihat sejumlah petugas menggunakan APD berwarna biru dan face shields. Di dalam kereta, para penumpang tertib menjaga jarak dengan membiarkan sejumlah bangku tetap kosong. Tak banyak warga yang berkerumun.
Xu Jihua, pekerja migran yang bekerja sebagai buruh bangunan, tiba di sebuah pemberhentian subway sebelum stasiun kereta bawah tanah itu buka pada pukul 7 pagi. Dia berencana pulang ke rumahnya di area timur Provinsi Anhui.
“Saya sudah tidak mendapat pekerjaan sejak 16 Maret 2022,” kata Xu, yang sulit mengumpulkan 7 ribu – 8 ribu yuan (Rp 17 juta) per bulan karena wabah Covid-19. Dia pun hanya akan kembali ke Shanghai setelah pasti mendapat pekerjaan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Shanghai Kembali Hidup Normal 1 Juni, Wabah Covid-19 Mulai Landai
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.