TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Scott Morrison mengakui kekalahan dalam Pemilu Australia, yang digelar Sabtu, 21 Mei 2022, setelah oposisi Partai Buruh mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan konservatif, mungkin dengan dukungan dari wakil independen pro-lingkungan.
"Malam ini, saya telah berbicara dengan Pemimpin Oposisi dan Perdana Menteri yang akan datang, Anthony Albanese. Dan saya telah mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan pemilihannya malam ini," kata Morrison, saat bicara tentang hasil pemilihan.
Ia juga menyatakan mengundurkan diri sebagai pemimpin partainya.
Sebagian hasil menunjukkan koalisi Liberal-Nasional Morrison kalah di Australia Barat dan wilayah perkotaan.
Partai Buruh belum mencapai 76 dari 151 kursi majelis rendah yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan. Hasil akhir dapat memakan waktu karena menunggu penghitungan jumlah suara yang dikirim melalui pos selesai.
Peningkatan dukungan pada Partai Hijau dan kelompok independen, yang mengkampanyekan kebijakan integritas, kesetaraan, dan mengatasi perubahan iklim, menjadi kunci kegagalan Morrison yang pro penggunaan batubara.
Partai Buruh selalu unggul dalam jajak pendapat, meskipun survei baru-baru ini menunjukkan pemerintah Liberal-Nasional mempersempit kesenjangan dalam rentang terakhir dari kampanye enam minggu.