TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan legislator AS menandatangani surat yang menuntut FBI menyelidiki pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, kata anggota Kongres Andre Carson, beberapa jam setelah militer Israel mengatakan tidak akan meluncurkan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut, Kamis, 19 Mei 2022.
Abu Akleh, yang memegang kewarganegaraan AS, ditembak mati oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, 11 Mei 2022 lalu, memicu kemarahan global dan seruan luas untuk penyelidikan independen atau yang dipimpin Amerika Serikat.
“Karena kita semua berduka atas kehilangan jurnalis hebat ini, sesama warga Amerika, yang terbunuh secara tragis saat bertugas, kami menginginkan jawaban,” Carson, yang menggalang dukungan di kongres, mengatakan kepada Al Jazeera .
“Dan kita perlu memastikan bahwa jawaban ini akurat, transparan, dan tepat waktu.”
Surat itu, pertama kali diungkapkan oleh The Intercept awal pekan ini, menyerukan pemerintah AS untuk terlibat langsung dalam penyelidikan atas penembakan fatal jurnalis Al Jazeera.
“Mengingat situasi lemah di wilayah tersebut dan laporan yang saling bertentangan seputar kematian Abu Akleh, kami meminta Departemen Luar Negeri dan Biro Investigasi Federal (FBI) meluncurkan penyelidikan atas kematian Abu Akleh.
“Kami juga meminta Departemen Luar Negeri AS menentukan apakah undang-undang AS yang melindungi Nona Abu Akleh, seorang warga negara Amerika, dilanggar,” bunyi surat itu “Sebagai orang Amerika, Nona Abu Akleh berhak atas perlindungan penuh yang diberikan kepada warga negara AS yang tinggal di luar negeri.”
Pernyataan itu ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Direktur FBI Christopher Wray.
Carson mengatakan kepada Al Jazeera bahwa surat itu, yang masih beredar di Capitol Hill untuk mendapatkan dukungan, sudah ditandatangani 55 anggota.
“Departemen Luar Negeri menyebut pembunuhannya sebagai penghinaan terhadap kebebasan media. Saya sangat setuju," kata Carson.
“Sebagai negara demokrasi terkemuka di dunia, kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi kebebasan pers, tidak hanya di negara kami sendiri tetapi di seluruh dunia.”
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pekan lalu bahwa Israel memiliki “sarana dan kemampuan untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan komprehensif”, dan menambahkan bahwa “mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Shireen harus dituntut sesuai hukum yang berlaku”.
Aljazeera