TEMPO.CO, Jakarta - China menghapus persyaratan tes Covid-19 untuk pendatang dari beberapa negara antara lain Amerika Serikat. Selain itu, China juga memangkas masa karantina untuk pelancong yang masuk.
Dilansir dari Reuters, Kamis, 19 Mei 2022, pelancong dari AS mulai Jumat besok tak lagi diwajibkan menjalani tes PCR, 7 hari sebelum keberangkatan ke China. Hal ini diumumkan oleh Kedutaan dan konsulat China di Amerika Serikat. Persyaratan untuk tes antibodi juga telah dihapus.
Namun China masih mewajibkan para pendatang melakukan dua kali tes RT-PCR dalam waktu 48 jam atau 24 jam dari penerbangan mereka, tergantung dari bandara mana mereka terbang. Selain itu pendatang juga diharuskan menjalani tes antigen pra-penerbangan lainnya.
Para pelancong yang telah pulih dari infeksi Covid-19 masih perlu menjalani isolasi enam minggu sebelum memulai prosedur lebih lanjut, kata pemberitahuan itu.
Perjalanan masuk dan keluar dari China merosot jauh ketika negara itu mengejar kebijakan nol COVID. China telah membatasi penerbitan dan pembaruan paspor, karantina wajib bagi sebagian besar pelancong pada saat kedatangan dan pembatalan penerbangan.
Tetapi masa inkubasi Omicron yang lebih pendek telah memungkinkan sedikit pelonggaran pembatasan pada pelancong internasional. Kota Beijing telah mengurangi periode karantina di fasilitas terpusat pada saat kedatangan bagi para pelancong menjadi 10 hari dari sebelumnya 14 hari.
Penghapusan tes RT-PCR tujuh hari sebelum penerbangan dan penghapusan tes antibodi akan berlaku untuk pelancong ke China dari Kanada mulai Minggu, kedutaan China di Kanada mengatakan pada hari Kamis.
Kedutaan di Uni Emirat Arab, Serbia dan Bangladesh mengatakan pada hari Rabu bahwa telah menghapus beberapa persyaratan pengujian. Negara-negara ini juga mempersingkat periode karantina pra-keberangkatan untuk karyawan di perusahaan China yang terbang ke China menjadi 10 hari dari 21 hari.
Baca: Investigasi Kecelakaan China Eastern Airlines Sebut Pesawat Sengaja Dijatuhkan
REUTERS