TEMPO.CO, Jakarta - Muncul kekhawatiran akan nasib 250 pejuang anggota Resimen Azov yang menyerah kepada pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal di Mariupol setelah berminggu-minggu perlawanan sengit mereka.
Natalia, istri seorang di antara pejuang yang bersembunyi di pabrik, mengatakan kepada Reuters bahwa dia berharap "akan ada pertukaran yang jujur". Tapi dia masih khawatir. "Apa yang dilakukan Rusia sekarang tidak manusiawi," katanya.
Penyerahan itu mengakhiri pengepungan Rusia dalam perang paling menghancurkan di Ukraina dan memungkinkan Presiden Vladimir Putin untuk mengklaim kemenangan langka dalam invasinya yang tidak berjalan mulus.
Bus meninggalkan pabrik baja pada Senin malam, 16 Mei 2022, dalam konvoi yang dikawal oleh kendaraan lapis baja Rusia. Lima bus tiba di kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia, di mana Moskow mengatakan para pejuang yang terluka akan dirawat.
Tujuh bus yang membawa pejuang Ukraina dari garnisun Azovstal tiba di sebuah penjara yang baru dibuka kembali di kota Olenivka yang dikuasai Rusia dekat Donetsk, kata seorang saksi mata seperti dikutip Reuters, Rabu, 18 Mei 2022.
Rusia mengatakan sedikitnya 256 pejuang Ukraina telah "meletakkan senjata dan menyerah", termasuk 51 orang yang terluka parah. Ukraina mengatakan 264 tentara, termasuk 53 terluka, telah meninggalkan pabrik baja di Mariupol itu.
Video Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan para pejuang meninggalkan pabrik, beberapa diangkut dengan tandu, yang lain dengan tangan terangkat untuk digeledah oleh pasukan Rusia.
Ada beberapa wanita di setidaknya di salah satu bus di Olenivka.
Sementara kedua belah pihak berbicara tentang kesepakatan di mana semua pasukan Ukraina akan meninggalkan pabrik baja, banyak rincian yang belum dipublikasikan, termasuk berapa banyak pejuang yang masih berada di dalam, dan apakah bentuk pertukaran tahanan telah disepakati.
Kremlin mengatakan Putin secara pribadi menjamin para tahanan akan diperlakukan sesuai dengan standar internasional, dan pejabat Ukraina mengatakan mereka dapat ditukar dengan tawanan Rusia.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan Kyiv akan mengatur pertukaran tahanan untuk yang terluka setelah kondisi mereka stabil.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan tidak ada kesepakatan. "Saya tidak tahu bahasa Inggris memiliki begitu banyak cara untuk mengungkapkan satu pesan: #Azovnazi telah menyerah tanpa syarat," katanya dalam unggahan di Twitter.
Kantor berita TASS melaporkan sebuah komite Rusia berencana untuk menanyai para tentara, banyak dari mereka anggota Batalyon Azov, sebagai bagian dari penyelidikan atas apa yang disebut Moskow sebagai "kejahatan rezim Ukraina".
Anggota parlemen Rusia yang terkenal berbicara menentang pertukaran tahanan apa pun. Vyacheslav Volodin, ketua Duma Negara, majelis rendah Rusia, mengatakan, "Penjahat Nazi tidak boleh ditukar."
Anggota parlemen Leonid Slutsky, salah satu negosiator Rusia dalam pembicaraan dengan Ukraina, menyebut para pejuang yang dievakuasi itu "binatang dalam bentuk manusia" dan mengatakan mereka harus dieksekusi.
Dibentuk pada tahun 2014 sebagai milisi sukarelawan sayap kanan ekstrem untuk memerangi separatis yang didukung Rusia, Resimen Azov menyangkal sebagai fasis atau neo-Nazi. Ukraina mengatakan resimen ini telah direformasi dan diintegrasikan ke dalam Garda Nasional.
Reuters