TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina memuji tentara yang berjuang mempertahankan kota strategis Mariupol sebagai pahlawan yang mengubah arah perang melawan Rusia dengan menahan pasukan lawan selama 82 hari pengepungan dan pemboman.
Lebih dari 250 pejuang, beberapa dari mereka terluka parah, telah dievakuasi setelah menghabiskan berminggu-minggu di bunker dan terowongan di bawah pabrik baja Azovstal yang luas di Mariupol di mana mereka hanya memiliki sedikit makanan, air, obat-obatan atau persediaan lainnya.
Perlawanan mereka membuat Rusia tidak dapat membebaskan pasukan untuk berperang di front lain, sebuah faktor yang menurut Kyiv telah membantu pasukan Ukraina menggagalkan kemajuan Rusia di tempat lain.
"Karena Mariupol menarik pasukan Federasi Rusia selama 82 hari, operasi untuk merebut timur dan selatan (Ukraina) dihentikan. Ini mengubah arah perang," kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak.
Kendali penuh atas Mariupol akan memberi Rusia komando rute darat yang menghubungkan semenanjung Krimea, yang direbut Moskow pada 2014, dengan Rusia daratan dan wilayah timur Ukraina yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia.
Tetapi sementara pasukan Rusia terikat untuk menyerang Mariupol, gerakan militer mereka tersendat di tempat lain.
Presiden Volodymyr Zelensky menggambarkan para pejuang Mariupol sebagai pahlawan yang harus tetap hidup. Militer Ukraina mengatakan mereka adalah "pahlawan di zaman kita."
"Mereka selamanya dalam sejarah," tulis Staf Umum Angkatan Bersenjata di Facebook, dan menambahkan bahwa pertahanan Azovstal dan Mariupol telah mencegah Rusia mentransfer sekitar 20.000 personel untuk berperang di daerah lain.
"Kami memperoleh waktu yang sangat dibutuhkan untuk membangun cadangan kami, mengumpulkan kembali kekuatan kami dan mendapatkan bantuan dari mitra kami."
Ukraina yakin puluhan ribu orang telah tewas di Mariupol. Kota ini sekarang menjadi kuburan terbesar dan walikotanya menyamakannya dengan "ghetto abad pertengahan".
Pertahanan terakhir Mariupol dipimpin oleh Resimen Azov, yang digambarkan Rusia sebagai kelompok neo-Nazi yang membenci Rusia. Beberapa pejuang tetap berada di pabrik baja pada hari Selasa.
Kyiv mengatakan milisi Azov telah dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina - sayap militer kementerian dalam negeri - dan telah direformasi jauh dari asal-usul nasionalis radikal dan tidak ada hubungannya dengan politik.
Menggarisbawahi persepsi yang berbeda dari para pejuang Mariupol di Rusia dan Ukraina, seorang anggota parlemen Rusia pada hari Selasa meminta para mereka yang dievakuasi mendapat hukuman mati.
Reuters