TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina telah dievakuasi dari benteng terakhir mereka di Kota Mariupol di pabrik baja Azovstal, yang sudah berminggu-minggu dikepung tentara Rusia. Dengan demikian, kota pelabuhan ini jatuh ke tangan pasukan Rusia.
Menanggapi mundurnya pasukannya dari Mariupol, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan pahlawan hidup-hidup.
“Berkat tindakan militer Ukraina – Angkatan Bersenjata Ukraina, intelijen, tim perunding, Komite Internasional Palang Merah dan PBB – kami berharap kami dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami,” kata Zelensky dalam pidato melalui video seperti dikutip portal pemerintah Ukrinform, Selasa, 17 Mei 2022.
“Saya ingin menekankan: Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup. Ini adalah prinsip kami. Saya pikir setiap orang yang memadai akan memahami kata-kata ini,” kata Zelensky.
Operasi untuk menyelamatkan para pejuang Mariupol dimulai oleh militer Ukraina dan operasi intelijen, presiden menjelaskan, menambahkan bahwa "untuk membawa pulang anak laki-laki kita," operasi membutuhkan "dedikasi" dan "waktu."
Seperti yang dilaporkan Ukrinform sebelumnya, komandan unit yang mempertahankan pabrik baja Azovstal, benteng terakhir Ukraina di Mariupol, menerima perintah dari komando militer tertinggi “untuk menyelamatkan nyawa personel.”
Staf Umum mengatakan bahwa 53 prajurit yang terluka parah telah dievakuasi ke fasilitas medis di Novoazovsk, sementara 211 anggota pasukan lainnya telah dibawa ke Olenivka melalui koridor kemanusiaan dan akan dikembalikan ke wilayah yang dikendalikan pemerintah melalui prosedur pertukaran tawanan perang.
Menurut sebuah laporan Reuters, lusinan bus terlihat keluar dari Azovstal, mungkin membawa prajurit Ukraina.