TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dipaksa mundur dari Kyiv pada pertengahan April yang mengakibatkan pertempuran di Ukraina difokuskan ke Donbas, Rusia disebut gagal menjalani operasinya di wilayah timur itu. Moskow bahkan diklaim telah kehilangan sekitar sepertiga dari pasukan darat yang dikerahkannya ke Ukraina.
Intelijen Militer Inggris dalam laporan yang dibagikan melalui media sosial, mengatakan, serangan Rusia di wilayah Donbas telah kehilangan momentum dan jatuh jauh di belakang jadwal.
“Meskipun kemajuan awal dalam skala kecil, Rusia telah gagal mencapai keuntungan teritorial substansial selama sebulan terakhir selagi mempertahankan tingkat gesekan yang tinggi secara konsisten,” cuit Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter, dikutip Minggu, 29
Intelijen Inggris, dalam keterangan yang sama, mengatakan Rusia tidak mungkin secara signifikan mempercepat laju kemajuannya dalam 30 hari ke depan.
Di medan peperangan, militer Ukraina telah melaporkan serangan balasan yang berlangsung di dekat kota Izium yang dikuasai Rusia. Walau begitu pasukan Rusia maju ke tempat lain di wilayah Donbas timur.
Lokasi Izium melangkahi sungai Donetsk, sekitar 120 km (75 mil) dari Kharkiv di jalan raya utama menuju tenggara. Langkah menekan Izium dan jalur pasokan Rusia dilakukan Ukraina untuk mempersulit Moskow mengepung pasukan Ukraina di front timur Donbas.
Gubernur Regional Oleh Sinegubov dalam komentar yang ditayangkan di media sosial, mengatakan titik terpanas tetap ada di arah Izium dan Ukraina berhasil memenangkannya.
Tetapi militer Ukraina mengakui kemunduran dalam informasi terkini pada Minggu pagi. "Meskipun kalah, pasukan Rusia terus maju di daerah Lyman, Sievierodonetsk, Avdiivka dan Kurakhiv di wilayah Donbas yang lebih luas," katanya.
Terlepas dari analisis Intelijen dari Inggris, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu, 14 Mei 2022, mengatakan, situasi di wilayah Donbas tetap sangat sulit. Dia menambahkan bahwa pasukan Rusia masih berusaha untuk menunjukkan semacam kemenangan.
"Pada hari ke-80 invasi skala penuh, ini tampak sangat gila, tetapi mereka tidak menghentikan upaya mereka," kata Zelensky dalam pidato rutin yang dibagikan melalui video pada larut malam.
Baca: Zelensky Minta AS Akui Rusia Sebagai Negara Teroris
REUTERS | TWITTER