Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19 di Korea Utara: 1 Meninggal, 187 Ribu Dirawat

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Seorang pria menggunakan ponselnya saat dia duduk di sepanjang sungai Taedong di Pyongyang, Korea Utara, 12 September 2018. REUTERS/Danish Siddiqui
Seorang pria menggunakan ponselnya saat dia duduk di sepanjang sungai Taedong di Pyongyang, Korea Utara, 12 September 2018. REUTERS/Danish Siddiqui
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Setidaknya satu orang penderita Covid-19 di Korea Utara meninggal, sementara 187.800 orang dirawat di ruang isolasi setelah demam yang tidak diketahui asalnya telah "menyebar secara eksplosif ke seluruh negeri" sejak akhir April, demikian kantor berita resmi KCNA melaporkan, Jumat, 13 Mei 2022.

Data tersebut mewakili pengakuan yang tidak pernah terjadi sebelumnya bahwa pandemi Covid-19 sudah terjadi di Korea Utara dan dapat menandai terjadinya krisis kesehatan masyarakat, ekonomi dan politik yang parah bagi rezim terisolasi itu.

Para ahli mengatakan bahwa mengingat kemampuan pengujian Korea Utara terbatas, jumlah yang dirilis sejauh ini mungkin mewakili sebagian kecil dari kasus Covid di sana.

Menurut KCNA, sekitar 350.000 orang menunjukkan tanda-tanda demam itu, termasuk 18.000 yang baru melaporkan gejala tersebut pada Kamis.  

Setidaknya enam orang dengan gejala demam telah meninggal, dengan salah satu dari kasus tersebut dikonfirmasi telah tertular varian virus Omicron, kata KCNA.

Kee Park dari Harvard Medical School, yang telah bekerja pada proyek perawatan kesehatan di Korea Utara, mengatakan negara itu telah menguji sekitar 1.400 orang setiap minggu, yang hampir tidak cukup untuk mensurvei 350.000 orang dengan gejala.

"Yang lebih mengkhawatirkan adalah banyaknya orang yang bergejala," katanya. "Menggunakan tingkat kematian kasus konservatif 1% dan dengan asumsi lonjakan itu disebabkan oleh varian Omikron, diperkirakan terjadi 3.500 kematian akibat wabah ini."

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pusat komando anti-virus pada hari Kamis untuk memeriksa situasi dan tanggapan setelah menyatakan "keadaan darurat paling parah" dan memerintahkan penguncian nasional.

Media pemerintah mengatakan wabah itu dimulai di ibu kota, Pyongyang, pada akhir April, tanpa merinci penyebab potensial. Kota ini menyelenggarakan beberapa acara publik besar-besaran pada 15 dan 25 April, termasuk parade militer dan pertemuan besar di mana kebanyakan orang tidak mengenakan masker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kim, yang menghadiri beberapa acara itu, "mengkritik bahwa penyebaran demam secara simultan dengan wilayah ibu kota sebagai pusatnya menunjukkan bahwa ada titik rentan dalam sistem pencegahan epidemi yang telah dibuat," kata KCNA.

Kim mengatakan secara aktif mengisolasi dan merawat orang dengan demam adalah prioritas utama, sambil menyerukan metode dan taktik perawatan ilmiah, dan langkah-langkah untuk memasok obat-obatan.

KCNA juga melaporkan otoritas kesehatan berusaha mengatur sistem pengujian dan perawatan dan meningkatkan pekerjaan desinfeksi.

Korea Utara mengatakan tahun lalu telah mengembangkan peralatan tes PCR sendiri dan menolak pasokan vaksin dari program berbagi global COVAX dan Cina.

Presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, yang mulai menjabat minggu ini, berencana untuk memberikan vaksin Covid-19 dan dukungan medis lainnya kepada warga Korea Utara, dan pemerintahnya akan membahas perinciannya dengan Pyongyang, kata juru bicaranya.

Juru bicara kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat bahwa sekitar 95,4 miliar won (Rp1 triliun) dari dana kerjasama antar-Korea dialokasikan untuk memfasilitasi pertukaran di bidang kesehatan dan medis.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengirim vaksin ke Korea Utara tetapi mendukung upaya internasional  memberikan bantuan kepada orang-orang yang rentan di sana, dan mendesak Pyongyang untuk memfasilitasi pekerjaan itu.

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

16 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

21 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

21 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

23 jam lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

23 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa