TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah hasil jajak pendapat atau survei mengungkap 53 persen responden, yang merupakan warga Amerika Serikat, sangat yakin sanksi-sanksi yang dijatuhkan sebenarnya lebih melukai Amerika ketimbang Rusia. Hal itu berkaca pada lonjakan harga gas, biaya hidup dan para pemilih yang kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Sebanyak 43 persen responden mengatakan mereka tidak keberatan jika
Ukraina kalah dalam konflik dengan Rusia.
Inflasi saat ini menyentuh level tertinggi dalam 40 tahun, begitu pula dengan harga gas, yang tembus rekor tertinggi.
Pejuang unit pasukan khusus Chechnya, yang dipimpin oleh anggota Duma Negara Rusia Adam Delimkhanov, berjalan di dekat gedung administrasi pabrik Besi dan Baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 21 April 2022. Pabrik baja Azovstal disebuit menjadi tempat perlindungan para pasukan dan milisi Ukraina termasuk para kombatan asing. REUTERS/Chingis Kondarov
Survei dilakukan oleh Democracy Institute/
Express.co.uk, mengungkap bahwa kebijakan Biden negatif di hampir semua sektor. Kebijakan luar negerinya dianggap terburuk.
Sekitar 56 persen warga Amerika dalam survei itu tidak setuju dengan cara Washington menangani urusan luar negerinya. Hanya 40 persen responden yang menyetujuinya.
Khusus dalam kasus Ukraina, hanya 38 persen responden yang setuju dengan kepemimpinan Biden. Sedangkan 52 persen tidak setuju.
Pemerintah Biden berusaha menyalahkan Rusia dan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kenaikan biaya hidup, di mana para pejabat Amerika berulangkali merujuk pada 'Putin's price hike'. Namun sebenarnya, kenaikan biaya hidup sudah terjadi berbulan-bulan sebelum Rusia mengirimkan tentaranya ke Ukraina.
Para pemilih Biden sekarang menyalahkan Presiden Amerika Serikat itu atas kesengsaraan yang mereka alami. Biden menjatuhkan sanksi pada sektor perbankan dan energi Rusia.
Bukan hanya itu, Pemerintah Amerika Serikat juga telah mengirimkan senjata ke Ukraina senilai USD 4 miliar. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada bulan lalu menjanjikan akan melakukan segala cara demi mendanai perjuangan Kiev.
Sumber : RT.com