Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Kritik Kebijakan Nol-Covid, Cina Sensor Akun PBB di Weibo dan WeChat

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Warga mengantre untuk melakukan tes swab di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di Beijing, Cina, 7 April 2022.  REUTERS/Tingshu Wang
Warga mengantre untuk melakukan tes swab di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di Beijing, Cina, 7 April 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCina marah atas pernyataan Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia, yang menggambarkan kebijakan "nol Covid" negara itu tanpa kompromi dan "tidak berkelanjutan".

WHO menilai kebijakan tersebut menempatkan ratusan juta orang di banyak kota di bawah pembatasan pergerakan, paling dramatis di Shanghai, menyebabkan kerusakan ekonomi yang signifikan di Cina dan sekitarnya dan memicu frustrasi.

Pejabat di Shanghai, sekarang dalam minggu keenam di bawah penguncian besar-besaran, mengatakan pada hari Rabu separuh kota telah mencapai status "nol COVID", tetapi pembatasan akan tetap berlaku.

Pendekatan tanpa kompromi Cina sangat kontras dengan sebagian besar negara lain, di mana pemerintah telah memilih untuk hidup dengan virus.

Dalam komentar publik yang jarang tentang kebijakan suatu negara, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Selasa bahwa strategi tanpa toleransi Cina tidak berkelanjutan dan sudah waktunya untuk diubah.

Komentar Tedros tidak dimuat di media pemerintah Cina dan disensor di media sosial, dengan satu-satunya tanggapan resmi datang pada konferensi pers reguler kementerian luar negeri.

"Kami berharap individu yang relevan dapat melihat kebijakan Covid Cina secara objektif dan rasional dan mengetahui fakta, daripada membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Kemlu Cina,  Zhao Lijian.

Para pemimpin Cina pekan lalu mengancam akan mengambil tindakan terhadap para pengkritik kebijakan tersebut, yang menurut pihak berwenang "mengutamakan kehidupan."

Sebelumnya ada kritik terhadap WHO bahwa badan PBB itu terlalu dekat dengan Cina, yang dibantah oleh WHO.

Cina telah menunjuk jutaan kematian yang disebabkan oleh Covid di negara lain. Korban resminya sejak virus pertama kali muncul di kota Wuhan pada akhir 2019 hanya 5.000-an, jauh di bawah hampir 1 juta kematian di Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemodelan baru oleh para ilmuwan di Cina dan Amerika Serikat melihat risiko lebih dari 1,5 juta kematian Covid jika Cina mengabaikan kebijakannya saat ini tanpa perlindungan apa pun seperti meningkatkan vaksinasi dan akses ke perawatan. 

Hanya setengah dari warga Cina yang berusia di atas 80-an divaksinasi.

Sebuah posting PBB di Weibo tentang komentar Tedros telah dihapus dari platform mirip Twitter tak lama setelah diposting. PBB dan Weibo tidak menanggapi permintaan komentar. WeChat, platform lain, menonaktifkan berbagi unggahan serupa di akun PBB, dengan alasan "pelanggaran aturan."

“Ini menunjukkan bahwa Beijing tidak menoleransi siapa pun yang menentang kebijakan nol COvid-nya,” kata Fang Kecheng, seorang peneliti media Tiongkok di Universitas Tiongkok Hong Kong.

"Masalah ini telah sepenuhnya dipolitisasi dan setiap perbedaan pendapat akan dianggap menantang kepemimpinan puncak."

Meskipun demikian, media sosial Cina telah menjadi jalan penting bagi penduduk untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas pembatasan, dengan pengguna memainkan permainan kucing-dan-tikus dengan sensor untuk berbagi akun pribadi tentang kesulitan mereka.

Warga yang tidak dapat meninggalkan rumah mereka mengeluhkan kehilangan pendapatan, kesulitan mendapatkan makanan, akses yang buruk ke perawatan kesehatan, dan kondisi karantina yang tidak sehat.

Reuters

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

21 menit lalu

Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. Kredit: Tim Media PBSI
Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.


Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

3 jam lalu

Logo X.com. X/Elon Musk
Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

Langkah final dilakukan Elon Musk dengan mengarahkan semua pengguna Twitter.com ke domain baru, X.com, per Jumat lalu, 17 Mei 2024.


Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

9 jam lalu

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Ketum Solmet) Silfester Matutina (kiri) dengan Presiden Jokowi. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

13 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.


UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

15 jam lalu

Pengungsi Palestina yang berlindung di sebuah sekolah meninggalkan Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Kota Gaza selatan, di Jalur Gaza selatan 13 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.


Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

20 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri upacara minum teh di taman Zhongnanhai Beijing, Cina 16 Mei 2024. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.


PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat


Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel