Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementerian Pertahanan Inggris Sebut Rusia Gagal di Perang Ukraina

Reporter

image-gnews
Tentara Ukraina mempersiapkan mortir di tengah serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di lokasi yang tidak diketahui di wilayah Kharkiv, Ukraina 9 Mei 2022. Selama seminggu terakhir, pasukan Ukraina merebut kembali beberapa desa di wilayah Kharkiv dari pasukan Rusia. REUTERS/Serhii Nuzhnenko
Tentara Ukraina mempersiapkan mortir di tengah serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di lokasi yang tidak diketahui di wilayah Kharkiv, Ukraina 9 Mei 2022. Selama seminggu terakhir, pasukan Ukraina merebut kembali beberapa desa di wilayah Kharkiv dari pasukan Rusia. REUTERS/Serhii Nuzhnenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Inggris menganggap invasi Rusia ke Ukraina gagal total. Melalui sebuah pernyataan di Twitter, Kementerian Pertahanan Inggris menyebut ketidakmampuan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan keberhasilan militer di Ukraina saat parade peringatan Hari Kemenangan pada Senin, 9 Mei, 2022, adalah bukti dari kegagalan tersebut.


"Menganggap sepele perlawanan Ukraina dan perencanaan 'skenario kasus terbaik' telah menyebabkan kegagalan operasional (Rusia) yang nyata," cuit akun resmi Kementerian Pertahanan Inggris, seperti dikutip pada Selasa, 10 Mei 2022.

Iryna Vereshchagina mengambil gambar deretan tank dan kendaraan lapis baja Rusia yang dihancurkan Ukraina, di tengah invasi Rusia di desa Dmytrivka, sebelah barat Kyiv, Ukraina 1 April 2022. REUTERS/Zohra Bensemra/

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, berdasarkan data intelijen, rencana invasi Rusia kemungkinan besar didasarkan pada asumsi yang salah. Dengan kata lain, Moskow sudah salah perhitungan terhadap antisipasi perlawanan dan tantangan dari pasukan Ukraina.


Perhitungan tersebut dinilai mendorong pasukan Rusia mencoba melakukan fase pembukaan operasi demi mencapai kemenangan cepat dengan biaya minimal.

"Salah perhitungan ini menyebabkan kerugian yang tidak berkelanjutan dan pengurangan berikutnya dalam fokus operasional Rusia," kata Kemhan Inggris.

Sebelumnya, beredar kabar Presiden Putin hendak menargetkan untuk mengakhiri perang di Ukraina tepat di Hari Kemenangan pada 9 Mei 2022. Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin sudah membantah rencana tersebut karena Rusia tidak pernah menganggap operasi militernya sebuah perang.

Saat berpidato di depan jajaran personel militer Rusia di Moskow pada Senin kemarin, Putin memang sama sekali tidak menyebut nama Ukraina, tidak memberikan penilaian kemajuan dalam perang. Dia juga tidak memberikan indikasi berapa lama perang itu akan berlanjut atau manuver baru militernya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Putin hanya memberikan semangat perjuangan pada para pasukan yang sedang bertempur di Donbas dan sekali lagi menegaskan bahwa Rusia tidak menginisiasi pertempuran di Ukraina. Melainkan, Barat-lah yang memaksa Moskow melakukan operasi militer.

Presiden Rusia sejak 1999 itu sudah mengatakan berulang kali jika operasi militer di Ukraina sudah tepat. Menurut Putin, pasukannya akan mencapai tujuan mulia.

Negara-negara Barat memprotes keras dengan memberlakukan sanksi dan isolasi di forum internasional. Tindakan Rusia dinilai tidak dapat dibenarkan.

Sumber: Twitter | Reuters

Baca juga: Eks PM Rusia Kasyanov: Pidato Hari Kemenangan oleh Putin Tanda Kegagalan Rusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

1 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

2 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

3 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

7 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

15 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

21 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?