TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada Jumat, 6 Mei 2022, bahwa misilnya telah menghancurkan gudang amunisi besar di Kota Kramatorsk, Ukraina timur.
Seperti dilansir Reuters, Kemhan Rusia juga mengatakan, pertahanan udaranya telah menembak jatuh dua pesawat tempur Ukraina, Su-25 dan MiG-29, di wilayah timur Luhansk. Sejauh ini, belum ada keterangan lebih lanjut dari dua klaim tersebut.
Sebelumnya, rudal kalibr milik Rusia juga menghantam depot senjata di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina tengah. Gudang tersebut menampung senjata dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang akan disumbangkan ke Ukraina.
Kemhan Rusia menyebutkan angkatan udaranya telah menghancurkan 56 militer Ukraina yang menjadi sasaran dalam semalam. Walau begitu, belum diketahui jenis senjata yang disimpan di dalam hanggar.
"Rudal-rudal itu telah menghancurkan hanggar dengan sejumlah besar senjata asing dan amunisi yang dipasok ke tentara Ukraina oleh AS dan negara-negara Eropa," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia dilansir dari Reuters.
Adapun Moskow telah beberapa kali memperingatkan AS bahwa pengiriman besar senjata Barat ke Ukraina memicu konflik tak kunjung berakhir.
AS memang mengatakan jika NATO telah mengesampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina. Namun Washington dan sekutunya di Eropa telah memasok sejumlah besar senjata ke Kiev, termasuk pesawat nirawak dan rudal anti-pesawat dan anti-tank.
Sebelum dihantam rudal Rusia, lebih dari 40 negara berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman pada Selasa, 26 April 2022. Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin itu membicarakan bagaimana mempersenjatai Kyiv melawan serangan Rusia di Ukraina timur.
Acara digelar setelah Austin bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Ahad lalu.
Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan bahwa tujuan utama dari pembicaraan itu adalah untuk menyinkronkan dan mengkoordinasikan peningkatan bantuan keamanan ke Ukraina. Terutama yang mencakup persenjataan berat, seperti artileri howitzer, drone bersenjata dan amunisi.
Baca juga: Rusia Usir Staf Kedutaan Denmark, Diberi Waktu 2 Minggu Tinggalkan Moskow
Sumber: Reuters