Seorang pejabat yang berada di perbatasan Mesir-Palestina di Raffah menahan enam delegasi Hamas yang kembali dari pembicaraan perdamaian di Kairo setelah mereka memeriksa tas bawaannya. Pejabat itu mengijinkan lima orang untuk meneruskan menyeberang perbatasan, namun mereka menahan perwakilan Hamas Ayman Taha, yang membawa uang itu masuk ke Gaza.
Setelah mengontak kementrian keuangan, petugas keamanan menggelandang Taha ke salah satu bank dekat El-Arish dimana dia ditekan untuk mendepositokan uangnya sebelum masuk Gaza.
Sebelumnya, Selasa lalu, Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad –yang bermakas di Tepi Barat membujuk Israel untuk mengijinkan membawa pecahan uang agar bisa mengatasi krisis likuiditas di wilayah yang berpenduduk 1,5 juta jiwa ini. “Kami mencoba mendapatkan pecahan uang ini, tapi sejauh ini pemerintah Israel tidak mengijinkan,” ujar Fayyad kepada para wartawan di Tepi Barat Kota Ramallah.
Hamas mengatakan bahwa rencananya akan mendistribusikan 4000 euro sekitar Rp 55 juta untuk setiap keluarga yang rumahnya rusak dan 1000 euro atau sekitar Rp 15 juta untuk setiap anggota keluarga yang terbunuh oleh senjata Israel.
Setelah memenangkan parlemen dalam pemilihan umum 2006, pejabat Hamas telah beberapa kali membawa pecahan uang euro ke Gaza. Ini pertama kali, penghentian distribusi pecahan uang ke Gaza sejak Hamas menguasai Gaza dari pesaing politiknya Fatah 18 bulan lalu.
AFP| NUR HARYANTO