TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan mengatakan akan mencabut mandat masker di luar ruangan mulai pekan depan. Kebijakan ini adalah langkah terbaru Korea Selatan untuk melonggarkan pembatasan COVID-19. Namun pemerintahan baru menyebut keputusan itu adalah prematur.
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan keputusan itu dibuat karena pemerintah tidak bisa lagi berpaling dari ketidaknyamanan yang dialami warganya. Saat ini jumlah kasus di Korea Selatan mulai stabil.
Korea Selatan masih mewajibkan penggunaan masker di acara yang dihadiri oleh lebih dari 50 peserta seperti di rapat umum, konser, dan stadion olahraga.
Korea Selatan melaporkan 50.568 kasus virus corona baru pada Jumat, 29 April 2022. Jumlah kasus turun dibandingkan puncaknya pada pertengahan Maret yang mencapai 620.000 kasus dalam sehari.
Keputusan menanggalkan masker di luar ruangan diketok selang beberapa hari menjelang pelantikan Presiden Yoon Suk-yeol yang baru pada 10 Mei 2022. Keputusan ini ditentang oleh tim presiden.
"Tim transisi setuju dengan mendorong pencabutan mandat memakai masker sebagai bagian dari upaya untuk kembali ke kehidupan normal, tetapi kami telah menekankan berkali-kali bahwa menghapus mandat masker luar ruangan pada saat ini akan terlalu dini," ujar Hong Kyung-hee, juru bicara tim presiden yang baru Yoon Suk-yeol.
Ahn Cheol-soo, kepala tim transisi Yoon, mengatakan awal pekan ini bahwa pemerintah baru akan mempertimbangkan untuk pencabutan mandat masker di luar ruangan pada akhir Mei.
Korea Selatan telah membatalkan sebagian besar tindakan pencegahan terkait pandemi, termasuk jam malam di restoran dan bisnis lainnya. Negeri ini berhasil membatasi kematian dan kasus kritis melalui vaksinasi.
Hampir 87 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah divaksinasi lengkap. Sekitar 65 persen penduduknya telah disuntik booster vaksin Covid-19, menurut data Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Baca: Kim Jong Un Bersikap Manis pada Presiden Korsel yang Akan Pensiun, Ada Apa?
REUTERS