TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menanggapi terjadinya serangkaian ledakan termasuk sebuah gudang amunisi di Rusia sebagai balasan dan "karma" atas invasi Moskow.
Tanpa secara langsung mengakui bahwa Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu, Podolyak mengatakan bahwa wajar jika wilayah Rusia tempat penyimpanan bahan bakar dan senjata belajar tentang "demiliterisasi".
Baca Juga:
Penggunaan kata itu merujuk pada tujuan yang dinyatakan Moskow untuk perang sembilan minggu di Ukraina, yang disebutnya sebagai operasi militer khusus untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" tetangganya.
"Jika Anda (Rusia) memutuskan untuk menyerang negara lain secara besar-besaran, membunuh semua orang di sana secara besar-besaran, menghancurkan orang-orang damai secara besar-besaran dengan tank, dan menggunakan gudang di wilayah Anda untuk memungkinkan pembunuhan, maka cepat atau lambat hutang harus dilunasi," kata Podolyak.
Ledakan pada Rabu, 27 April 2022, menyusul kebakaran besar minggu ini di fasilitas penyimpanan minyak Rusia di wilayah Bryansk dekat perbatasan.
Awal bulan ini, Rusia menuduh Ukraina menyerang depot bahan bakar di Belgorod dengan helikopter, yang dibantah oleh pejabat tinggi keamanan Kyiv, Rusia juga menuduh Ukraina menembaki beberapa desa di provinsi tersebut.
Insiden tersebut telah mengekspos kerentanan Rusia di daerah yang dekat dengan Ukraina yang penting bagi rantai logistik militernya.
Dalam insiden terbaru, gubernur daerah Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan kebakaran di gudang amunisi telah dipadamkan dan tidak ada warga sipil yang terluka.
Roman Starovoyt, gubernur Kursk, provinsi lain yang berbatasan dengan Ukraina, mengatakan ledakan juga terdengar di kota Kursk pada Rabu pagi dan kemungkinan besar itu adalah suara tembakan sistem pertahanan udara.
Dia kemudian mengatakan bahwa drone Ukraina dicegat di langit di atas wilayah Kursk, menambahkan bahwa tidak ada korban atau kerusakan.
Di Voronezh, pusat administrasi provinsi selatan lainnya, kantor berita TASS mengutip seorang pejabat kementerian darurat yang mengatakan bahwa dua ledakan telah terdengar dan pihak berwenang sedang menyelidiki.
Gubernur regional Alexander Gusev mengatakan pada pagi hari bahwa sistem pertahanan udara telah mendeteksi dan menghancurkan sebuah drone pengintai kecil.
Rusia mengatakan telah mengirim penyelidik ke wilayah Kursk dan Voronezh untuk mendokumentasikan apa yang disebutnya "tindakan ilegal oleh tentara Ukraina".
Podolyak mengatakan tidak mungkin untuk "mengabaikan" invasi Rusia. "Dan oleh karena itu, perlucutan senjata di gudang para pembunuh Belgorod dan Voronezh adalah proses yang benar-benar alami. Karma adalah hal yang kejam," katanya.
Reuters