TEMPO.CO, Jakarta -Seorang wanita terduga pelaku bom bunuh diri menewaskan tiga guru Cina dan satu warga Pakistan di Karachi, Pakistan, Selasa, 26 April 2022.
Sebuah kelompok separatis, Baloch Liberation Army (BLA) yang berbasis di provinsi Balochistan barat daya Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Seperti dilansir Reuters, Rabu, 27 April 2022, polisi dan pejabat setempat mengatakan, para korban termasuk di antara penumpang di minibus yang kembali ke universitas Karachi setelah istirahat makan siang. Bom itu meledak di pintu masuk Institut Konfusius universitas.
Warga Cina sering kali jadi target separatis dari Balochistan, di saat Beijing terlibat dalam proyek infrastruktur besar sebagai bagian dari Belt and Road Initiative (OBOR). Proyek OBOR merupakan strategi pengembangan infrastruktur global yang diadopsi Pemerintah Cina pada 2013 untuk berinvestasi di 70 negara dan organisasi internasional.
Belum ada penelitian akademis yang menunjukan sentimen anti-cina meningkat di Pakistan. Namun, Aljazeera pada Selasa, 26 April 2022, mewartakan, ketegangan telah berkobar dalam beberapa tahun terakhir di Balochistan menyusul masuknya investasi Cina dalam jumlah besar.
China meningkatkan jaringan energi dan infrastruktur US$54 miliar atau sekitar Rp777 triliun dalam proyek OBOR, koridor Ekonomi Cina-Pakistan. Kedua negara sangat waspada terhadap ancaman keamanan proyek tersebut.
Pemboman kemarin merupakan serangan besar pertama terhadap warga negara Cina di Pakistan sejak Juli tahun lalu. Pada saat itu, seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah bus penumpang di Pakistan utara yang menewaskan 13 orang, termasuk sembilan orang warga Cina yang bekerja di pembangkit listrik tenaga air.
Pada April 2021, serangan bom bunuh diri di sebuah hotel mewah yang menampung duta besar Cina di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya. Duta besar sendiri tidak terluka.
Serangkaian serangan itu merusak hubungan antara Islamabad dan Beijing. Sebagai konsekuensinya, Pakistan kemudian membayar jutaan dolar sebagai kompensasi kepada keluarga para pekerja Cina yang tewas.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan ledakan bunuh diri hari Selasa adalah serangan langsung terhadap persahabatan Pakistan-Cina dan kerja sama yang sedang berlangsung.
“Pakistan sangat mementingkan keselamatan dan keamanan warga negara China, proyek dan institusi di Pakistan,” kata Kemlu Pakistan dalam sebuah pernyataan, Selasa.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengutuk keras serangan itu dan menuntut Pakistan menghukum para pelaku. Kemlu Cina meminta Pakistan melindungi warga Cina dan mencegah insiden serupa terjadi lagi.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Pakistan, Pelakunya Wanita dan Tewaskan 3 Warga China
Sumber: Reuters | Aljazeera