Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demi Pengungsi Ukraina, Jerman Gusur Pengungsi Afghanistan

Reporter

image-gnews
Pekerja menyiapkan tanah di lokasi pembangunan rumah untuk pengungsi di Koepenick, Berlin, Jerman, 4 Desember 2014. Berlin erceting membangun enam fasilitas peti kemas baru dengan kapasitas total rumah untuk 2.400 orang, bagi pengungsi perang Suriah, Afrika, Irak dan Afghanistan. Sean Gallup/Getty Images
Pekerja menyiapkan tanah di lokasi pembangunan rumah untuk pengungsi di Koepenick, Berlin, Jerman, 4 Desember 2014. Berlin erceting membangun enam fasilitas peti kemas baru dengan kapasitas total rumah untuk 2.400 orang, bagi pengungsi perang Suriah, Afrika, Irak dan Afghanistan. Sean Gallup/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Jerman dilaporkan menggusur pengungsi Afghanistan dari akomodasi pemerintah untuk memberi ruang bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia.

Seperti dilansir The Independent Rabu 27 April 2022, ratusan keluarga Afghanistan digusur di ibu kota Berlin untuk menciptakan ruang bagi pengungsi masuk yang melarikan diri dari Ukraina, Foreign Policy melaporkan.

Pemerintah Jerman membenarkannya dengan mengatakan bahwa warga Afghanistan sedang dipindahkan dari "pusat kedatangan" yang dirancang untuk masa tinggal jangka pendek.

Namun, para aktivis mengatakan bahwa beberapa pengungsi telah diusir dari akomodasi yang telah mereka tinggali selama bertahun-tahun.

“Penggusuran dengan sengaja tidak dipublikasikan,” kata Tareq Alaows, anggota dewan Dewan Pengungsi Berlin.“Beberapa orang telah tinggal di rumah mereka selama bertahun-tahun dan dicabut dari struktur sosial mereka, termasuk anak-anak yang dipindahkan ke lokasi yang jauh dari sekolah mereka masing-masing.”

Kepada Foreign Policy, Alaows mengatakan bahwa kondisi kehidupan beberapa orang membaik. “Namun, sebagian besar takut untuk berbicara, takut itu dapat memengaruhi status imigrasi mereka,” ujanya sambil menjelaskan bahwa sekitar 10 tempat tinggal telah dikosongkan di Berlin.

Departemen Berlin untuk Integrasi, Tenaga kerja dan Layanan sosial, yang mengawasi perumahan pengungsi, mengatakan bahwa keputusan itu "berdasarkan pertimbangan operasional yang diperlukan dan sulit.” Dan bahwa tidak ada alternatif karena pengungsi Ukraina, termasuk banyak wanita dengan anak-anak, membutuhkan rumah untuk tidur.

"Kami menyesal bahwa ini menyebabkan kesulitan bagi keluarga Afghanistan, (dan) orang-orang yang terkena dampak harus pindah dari lingkungan yang mereka kenal, dan sekarang mungkin harus menjaga hubungan sosial mereka dengan kesulitan besar," tutur juru bicara Departemen Berlin untuk Integrasi, Tenaga Kerja, dan Layanan Sosial, Stefan Strauss.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Strauss mengatakan, Berlin memiliki total 83 akomodasi yang berbeda untuk pengungsi. Akomodasi tersebut sudah menampung sekitar total 22 ribu orang.  Namun, dengan masuknya warga Ukraina maka perlu dikonsolidasikan ke beberapa pusat kedatangan yang ditentukan untuk menyederhanakan pemrosesan.

Strauss mengatakan, warga Afghanistan yang mengalami penggusuran mendapatkan akomodasi permanen lainnya dengan kualitas yang setara, tidak termasuk kamar mandi dan dapur bersama. Namun, pekerja sosial telah menyuarakan protes atas perlakuan pemerintah terhadap warga Afghanistan, sebagai pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika Utara.

Laporan Foreign Policy menyatakan bahwa, sebagian besar orang yang mencari perlindungan di Jerman memasuki sistem suaka, yang memberi mereka tempat tinggal sementara dan dievaluasi ulang setiap enam bulan. Evaluasi tersebut tergantung pada situasi di negara asal mereka, dan perpanjangan. Namun pada akhirnya suaka sering ditolak.

Dalam kasus warga Afghanistan yang tiba di Jerman, sebagian besar melewatkan proses sistem suaka. Mereka langsung menerima izin tinggal selama tiga tahun. Warga Afghanistan tersebut mencari perlindungan ke Jerman setelah Taliban mengambil alih Kabul dan penarikan pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) pada Agustus tahun lalu.

Jerman menjadi negara tuan rumah pengungsi terbesar di Eropa, dengan jumlah lebih dari 1,24 juta. Namun sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Polandia menjadi negara tuan rumah pengungsi terbesar di Eropa karena sejauh ini telah menerima 2,8 juta pengungsi Ukraina.

Baca juga: Ribuan Pengungsi Ukraina Tiba di Jerman

SUMBER: THE INDEPENDENT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belgia, Jerman, dan Belanda Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia Wanita 2027

1 hari lalu

Logo FIFA di  Zurich, Swiss. REUTERS/Arnd Wiegmann
Belgia, Jerman, dan Belanda Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia Wanita 2027

Ketiga negara tersebut akan bersaing dengan Brasil, Amerika Serikat dan Meksiko untuk menyelenggarakan Piala Dunia Wanita 2027.


Mahasiswa S2 di Jerman ini Pimpin Tim Pemenangan Diaspora Ganjar-Mahfud

1 hari lalu

Rake Narendra, tim TPN Ganjar-Mahmud untuk Diaspora. Dok. Pribadi
Mahasiswa S2 di Jerman ini Pimpin Tim Pemenangan Diaspora Ganjar-Mahfud

Saat ini, Rake sebagai ketua tim pemenangan diaspora Ganjar-Mahdud sedang menempuh studi S2 di Jerman.


KBRI Berlin Bicara Soal Ferienjob di Jerman: Kesempatan Kerja, Bukan Program Magang

2 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
KBRI Berlin Bicara Soal Ferienjob di Jerman: Kesempatan Kerja, Bukan Program Magang

KBRI Berlin disebut tak terlibat dalam penyusunan kegiatan atau persiapan pengiriman mahasiswa Indonesia ke Jerman melalui Ferienjob.


Didominasi dari Eropa, Ini 7 Jenis Sapi Terbesar di Dunia dan Asal Negaranya

2 hari lalu

Irfan Hakim membeli sapi pemenang kontes berukuran jumbo yang dia beri nama Wisanggeni untuk disembelih pada Idul Adha tahun ini. Sapi yang disebut-sebut sebagai sapi terbesar di Indonesia itu memiliki bobot sekitar 1,3 ton. Instagram/irfanhakim75
Didominasi dari Eropa, Ini 7 Jenis Sapi Terbesar di Dunia dan Asal Negaranya

Jenis sapi berukuran besar banyak berasal dari Eropa.


Profil Eric Da Silva Moreira, Pemain Jerman yang Lempar Sepatu Ke Tribun Penonton Usai Juara Piala Dunia U-17

4 hari lalu

Pemain Timnas Jerman Eric Da Silva Moreira berebut bola dengan pemain timnas Amerika Serikat Matthew Corcoran di babak 16 besar Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 21 November 2023. Jerman berhasil menaklukan Amerika Serikat dengan skor 3-2. TEMPO/Prima mulia
Profil Eric Da Silva Moreira, Pemain Jerman yang Lempar Sepatu Ke Tribun Penonton Usai Juara Piala Dunia U-17

Nama Eric Da Silva Moreira menjadi sorotan publik usai Timnas Jerman U-17 keluar sebagai juara Piala Dunia U-17 2023.


Program Ferienjob bagi Mahasiswa Indonesia Dihentikan, Ada Indikasi Pelanggaran

4 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Program Ferienjob bagi Mahasiswa Indonesia Dihentikan, Ada Indikasi Pelanggaran

Kebijakan penghentian program Ferienjob ini diambil usai penemuan indikasi pelanggaran terhadap mahasiswa yang mengikuti program.


Serangan terhadap Turis di Menara Eiffel, Tersangka Anggota ISIS yang Marah Atas Agresi Israel ke Gaza

5 hari lalu

Polisi Prancis mengamankan akses ke jembatan Bir-Hakeim setelah serangan ke turis asing dekat Menara Eiffel, Paris, Prancis 2 Desember 2023. REUTERS/Stephanie Lecocq
Serangan terhadap Turis di Menara Eiffel, Tersangka Anggota ISIS yang Marah Atas Agresi Israel ke Gaza

Tersangka penyerangan turis asing di dekat menara Eiffel Paris adalah anggota ISIS yang marah atas serangan Israel ke Gaza menewaskan banyak Muslim.


Penikaman Dekat Menara Eiffel Paris, Seorang Turis Jerman Tewas

6 hari lalu

Seorang penyerang menikam satu orang hingga tewas dan melukai lainnya di Paris pada hari Sabtu. Foto: X/Life_Info
Penikaman Dekat Menara Eiffel Paris, Seorang Turis Jerman Tewas

Seorang Islamis radikal dengan masalah kesehatan mental menikam seorang turis Jerman hingga tewas dan melukai dua orang di pusat kota Paris


DAAD Ungkap Keunggulan Studi di Jerman, Dari Kualitas Pendidikan Hingga Faktor Keamanan

7 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
DAAD Ungkap Keunggulan Studi di Jerman, Dari Kualitas Pendidikan Hingga Faktor Keamanan

Jumlah mahasiswa internasional lebih dari 400 ribu orang tak terlepas dari beberapa faktor yang menjadi keunggulan studi di Jerman.


Jerman Gelontorkan Rp22 T ke Ukraina, Korban Invasi Rusia Tembus 10 Ribu Jiwa

17 hari lalu

Petugas medis membawa korban terluka setelah bangunan apartemen rusak akibat terkena serangan rudal Rusia di Lviv, Ukraina 6 Juli 2023.  REUTERS/Roman Baluk
Jerman Gelontorkan Rp22 T ke Ukraina, Korban Invasi Rusia Tembus 10 Ribu Jiwa

Jerman akan mendukung Ukraina dengan paket bantuan militer senilai Rp22 triliun, sementara korban jiwa tembus 10 ribu akibat invasi Rusia itu