TEMPO.CO, Jakarta -Tim pendahulu dari Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa tiba di China pada Senin untuk melakukan persiapan kunjungan ke Xinjiang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di Beijing mengatakan tim pendahulu tersebut sedang melakukan persiapan menjelang kunjungan Komisioner Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet awal bulan depan.
"Tujuan kunjungan ini untuk mendukung pertukaran pikiran dan kerja sama," kata Wang dalam pengarahan pers rutin seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa 26 April 2022.
Bachelet mengumumkan rencana kunjungan penting ke China bulan lalu. Ia mengatakan pemerintah China telah setuju mengizinkan delegasinya mengunjungi wilayah Xinjiang, rumah bagi etnis Muslim Uighur yang diduga menghadapi pelanggaran hak asasi manusia.
Menurut data PBB, setidaknya 1 juta orang Uyghur ditahan di luar keinginan mereka di tempat-tempat yang disebut Beijing sebagai “pusat pelatihan kejuruan.” Adapun masyarakat internasional mendefinisikannya sebagai “kamp pendidikan ulang.”
Sebelumnya telah terjadi tarik-ulur terkait kunjungan tersebut. Beijing menolak tuduhan PBB dan negara-negara Barat atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan terhadap kelompok etnis Uighur, di antaranya melalui kamp konsentrasi re-edukasi, genosida, dan kerja paksa.
China telah menolak seruan berulang kali dari PBB dan organisasi internasional lainnya untuk membuka kamp untuk diperiksa, hanya mengizinkan sejumlah kecil diplomat dan jurnalis asing untuk mengunjungi beberapa pusat yang ditunjuk.
Beberapa negara menuduh China melakukan pembersihan etnis terhadap Uighur di Xinjiang, tuduhan yang dibantah oleh Beijing sebagai “kebohongan dan virus politik.”
Baca juga: Usai Myanmar, Negara Barat Beri Sanksi ke Cina Terkait Muslim Uighur
SUMBER: ANADOLU AGENCY