Heim terbukti telah membunuh ratusan orang di kamp konsentrasi dengan ekspermen medisnya yang mengerikan, termasuk melakukan operasi tanpa pembiusan dan menginjeksi minyak langsung ke jantung.
Saluran televisi ZDF Jerman menyatakan bahwa Heim mati karena kanker pada tahun 1992, seperti diungkapkan oleh anak lak-lakinya di Kairo, dimana dia tinggal dengan nama Islam Tarek Farid Hussein.
ZDF dan juga New York Times mengklaim mereka mempunyai lebih dari 100 dokumen termasuk paspor Heim, buku bank, surat pribadi dan catatan medis yag membuktikan dan tanpa diragukan lagi bahwa Heim hidup di sebuah hotel di Kairo sampai dia meninggal.
Heim mulai bersembunyi sejak tahun 1962. Sementara pemburu pemimpin Nazi Efraim Zuroff dari Pusat Simon Wiesenthal mengatakan bahwa akhir Juli yang lalu dia percaya Heim masih hidup dan tinggal di Argentina atau Cile.
“Laporan kematian itu bisa jadi benar, namun kami tidak menemukan mayat atau kuburannya,” ujarnya. “Banyak orang tertarik dengan kematiannya, jadi kami akan periksa dokumen yang telah ditemukan.”
Zuroff menambahkan kalau dia akan sangat kecewa jika Heim telah mati sebelum dia mempertanggungjawabkan perbuatanya. “Tapi saya tidak menyesal dengan usaha yang telah kami lakukan untuk menangkap dia karena dunia telah tahu siapa dia.”
Heim terlahir 28 Juni 1914 di Radhesburg, Austria. Dia bergabung dengan partai Nazy sebelum Jerman menguasai Austria, ketika keanggotan partai saat itu masih ilegal. Dia kemudian menjadi anggota elit pasukan SS Hitler pada tahun 1940, setelah tinggal di Kamp di Buchenwald dan Sachsenhausen di Jerman serta pos yang tidak terkenal di Kamp Mauthausen di Austria. Di Mauthausen ini, Heim menjadi terkenal dengan sebutan “Dokter Kematian” karena secara sadis melakukan ekperimen operasi tanpa pembiusan.
Heim pernah ditangkap di Amerika tahun 1945 namun dilepas kembali dua setengah tahun kemudian. Anak Heim, Ruediger dalam wawancara dengan ZDF mengatakan bahwa bapaknya dalam pelariannya menuju Kairo melalui Prancis dan Maroko. Dia menjalani kemoterapi dan radioterapi, sebelum akhirnya meninggal beberapa bulan setelah perawatan karena mengidap kanker.
Di situs New York Times, Heim merupakan orang nomor dua, masuk daftar nomor orang yang paling dicari di pusat Simon Wiesenthal, setelah Alois Brunner, asisten Adolf Eichmann, yang juga diperkirakan sudah meninggal. Eichman, merupakan salah satu arsitek yang melakukan pembersihan kaum yahudi, yang telah digantung di Israel tahun 1962.
AFP| NEWYORKTIMES| NUR HARYANTO