"

Pria Ethiopia Ramai-ramai Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia

Reporter

Sejumlah tentara Ethiopia di Baidoa, menonton televisi yang menyajikan pertandingan sepakbola dalam ajang Piala Dunia 2014 antara Kolombia melawan Pantai Gading, 19 Juni 2014. telegraph.co.uk
Sejumlah tentara Ethiopia di Baidoa, menonton televisi yang menyajikan pertandingan sepakbola dalam ajang Piala Dunia 2014 antara Kolombia melawan Pantai Gading, 19 Juni 2014. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Antrean mengular setiap pagi di halaman kantor Kedutaan Besar Rusia di Addis Ababa, Ethiopia. Para lelaki tua dan muda warga negara Ethiopia ramai-ramai mendatangi kantor kedutaan berbekal informasi yang mereka dapat di media sosial. Mereka hendak mendaftar menjadi tentara bayaran Rusia.

Berbekal catatan militer di tangan, mereka berharap bisa berjuang untuk Rusia dalam perang di Ukraina. Dalam dua pekan terakhir, jumlah orang yang ingin bergabung dengan tentara Rusia terus bertambah.

Dilansir dari Reuters, ratusan orang mendaftar di luar kedutaan pada Selasa lalu. Para penjaga mencatat nama mereka dan meminta bukti dinas militer.

Hingga kini belum ada satu pun orang Etiopia yang telah dikirim ke Ukraina. Tak jelas benar apakah Rusia akan merekrut mereka sebagai tentara bayaran.

Seorang pria yang keluar dari kedutaan dan berbicara kepada para sukarelawan dalam bahasa Rusia melalui seorang penerjemah mengatakan bahwa Rusia memiliki cukup pasukan untuk saat ini. Mereka akan dihubungi bila dibutuhkan.

Kedutaan Rusia tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters tentang identitas pria itu atau apakah Rusia mengirim sukarelawan Ethiopia ke Ukraina. Kedubes Rusia hanya mengatakan mereka tidak merekrut pasukan baru. Orang-orang Etiopia yang mengantre di luar kantor kedutaan disebut memberikan "solidaritas dan dukungan untuk Federasi Rusia".

Kementerian luar negeri Ethiopia menyambut baik bahwa Rusia tidak merekrut tentara bayaran. Mereka menolak memberikan komentar.

Banyak orang di Ethiopia telah menyuarakan solidaritas untuk Rusia. Hubungan kedua negara dekat sejak era Soviet.

Desas-desus yang beredar di media sosial adalah setiap tentara bayaran akan menerima upah US$ 2.000 untuk bergabung dan Rusia. Jumlah tersebut menggoda para pria untuk bergabung.

"Saya bersedia mendukung pemerintah Rusia dan, sebagai imbalannya, saya akan mendapat manfaat," kata Leta Kibru kepada Reuters di luar kedutaan.

"Hidup di Ethiopia menjadi sulit," kata pedagang kaki lima berusia 30 tahun itu. Ia mengatakan telah pensiun dari tentara Ethiopia pada 2018. Sekarang ia adalah pedagang pakaian dan ponsel. "Yang saya butuhkan adalah tinggal di Eropa."

Leta mengaku mendengar dari temannya tentang upah sebesar US$ 2.000. Teman-temannya itu telah mendaftar sebelum dia.

Desas-desus tersebut imbas dari laporan berita pada Maret. Saat itu Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan lampu hijau kepada 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah untuk dikerahkan ke perang Rusia Ukraina.

"Alasan saya ingin pergi ke Rusia bukan untuk melawan Ukraina, tetapi karena saya tidak mendapat manfaat dari negara saya," kata Binyam Woldetsadik, seorang penjaga keamanan berusia 40 tahun. Ia mengatakan pernah bertugas dalam perang perbatasan Ethiopia tahun 1998-2000. "Saya lebih suka menjadi warga negara dari negara yang berbeda."

REUTERS








Top 3 Dunia: Risiko Perang Nuklir, Peluru Uranium Inggris, dan Serangan Balik Ukraina

1 jam lalu

Tank tempur utama (MBT) Challenger 2 dibangun untuk menggantikan MBT Chieftain. Turet Challenger 2 dilindungi dengan baja Chobham generasi kedua. Turet juga dilengkapi dengan sistem perlindungan senjata nuklir, biologi dan kimia. Meriam utama menggunakan L30E4 kaliber 120 mm dengan peluru standar NATO. Dua senapan mesin 7,62 mm dapat diletakan di atas tank, selain itu terdapat lima peluncur granat asap L8 buatan Thales AFVSystem. Challenger 2 dilengkapi dengan sistem kontrol penembakan yang maju, sehingga dapat menembak target bergerak. en.wikipedia.org
Top 3 Dunia: Risiko Perang Nuklir, Peluru Uranium Inggris, dan Serangan Balik Ukraina

Berita Top 3 Dunia tentang risiko terjadinya perang nuklir, penjelasan Inggris tentang peluru uranium, dan rencana serangan balik Ukraina


Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis

2 jam lalu

Sistem Pertahanan Udara Crotale NG. popularmechanics.com
Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis

Video pendek dari Ukraina mempertontonkan kemampuan membunuh Crotale pertama yang terkonfirmasi.


Ukraina: Putin dan Pemimpin Rusia Lain Bisa Diadili In Absentia

4 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Ukraina: Putin dan Pemimpin Rusia Lain Bisa Diadili In Absentia

Para pemimpin Rusia harus diadili atas invasi ke Ukraina, jika perlu dilakukan secara in absentia, kata Jaksa Agung Ukraina


Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

12 jam lalu

Anggota layanan Ukraina mengendarai tank, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di dekat kota garis depan Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 21 Februari 2023. REUTERS/Alex Babenko
Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

Ukraina akan meluncurkan serangan balik "segera", setelah gempuran besar-besaran Rusia selama musim dingin gagal menguasai Bakhmut.


Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

13 jam lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

Biaya perbaikan di Ukraina yang hancur dilanda perang mencapai Rp 6.220 triliun.


Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi

18 jam lalu

Presiden Putin sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran ketika mengaktifkan Komando Strategis Nuklirnya sebagai tanggapan atas sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan oleh Barat. Rudal Kalibr telah digunakan dalam perang saat ini untuk menargetkan Ukraina. Foto : Twitter
Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi

Rusia mengingatkan potensi konflik nuklir mencapai ke level tertinggi. Akibat perang dengan Ukraina, Rusia berhadapan dengan AS.


Pangeran William Diam-diam Temui Pasukan Inggris di Perbatasan Polandia-Ukraina

19 jam lalu

Pangeran William dan Kate Middleton melambaikan tangan kepada Pengawal Irlandia di Mons Barracks pada 17 Maret 2023 di Aldershot, Inggris. Chris Jackson / Pool melalui REUTERS
Pangeran William Diam-diam Temui Pasukan Inggris di Perbatasan Polandia-Ukraina

Pangeran William melakukan perjalanan mendadak ke Polandia untuk menyampaikan dukungan kepada tentara Inggris di perbatasan Ukraina.


Rusia Bombardir Dua Kota Ukraina, 9 Orang Tewas

20 jam lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Rusia Bombardir Dua Kota Ukraina, 9 Orang Tewas

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gempuran baru ini menunjukkan Rusia tidak tertarik pada perdamaian.


Sering Mengkritik Putin, Penyanyi Rusia 35 Tahun Tewas Jatuh dari Es

20 jam lalu

Penyanyi Rusia, Dima Nova. Instagram
Sering Mengkritik Putin, Penyanyi Rusia 35 Tahun Tewas Jatuh dari Es

Seorang penyanyi Rusia berusia 35 tahun te was tiba-tiba. Ia dikenal sering mengkritik Presiden Putin.


Duta Besar Rusia Harap Visa on Arrival untuk Warganya Tak Dicabut

22 jam lalu

Petugas menggiring warga negara Rusia berinisial SS (tengah) dan warga negara Australia berinisial JDA (kanan) yang akan dideportasi saat konferensi pers di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Bali, Selasa, 14 Maret 2023. Imigrasi Denpasar mendeportasi SS karena menyalahgunakan izin tinggalnya dengan bekerja sebagai artis stand-up comedy di Bali serta mendeportasi JDA yang dilimpahkan Polda Bali ke imigrasi karena diduga melakukan tindak pidana narkotika selama berada di Bali. ANTARA/Fikri Yusuf
Duta Besar Rusia Harap Visa on Arrival untuk Warganya Tak Dicabut

Usulan dari Gubernur Bali soal pencabutan VoA bagi WNA Rusia dan Ukraina itu telah disampaikan ke Menteri Hukum dan HAM.