TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua, rudal Sarmat yang baru. Menurut Presiden Vladimir Putin, senjata ini unik dan akan membuat mereka yang mengancam Rusia berpikir dua kali.
Kementerian pertahanan menambahkan bahwa rudal itu diluncurkan dari fasilitas peluncuran Plesetsk di Rusia utara. Saat latihan, hulu ledaknya mengenai sasaran yang ditentukan di lapangan tembak Kura di timur jauh Semenanjung Kamchatka.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, rudal Sarmat adalah senjata berat yang dimaksudkan untuk menggantikan rudal Voyevoda buatan Soviet yang diberi kode Setan oleh Barat. Putin mengatakan rudal Sarmat dapat menembus pertahanan rudal prospektif apa pun.
Berikut adalah 10 hal yang perlu diketahui tentang rudal Sarmat:
1. Menurut Rusia, Sarmat adalah rudal balistik antarbenua yang mampu melakukan muatan nuklir.
2. Rudal Balistik Antarbenua Sarmat dapat digunakan dengan 10 atau lebih hulu ledak pada setiap rudal.
3. Rudal jarak jauh yang dikenal sebagai Sarmat Intercontinental Ballistic Missile ini telah dikembangkan sejak tahun 2000-an.
4. Dianggap sebagai senjata paling kuat di dunia, rudal ini dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal dengan fase dorongan awal yang singkat.
5. Dengan berat lebih dari 200 ton, Rudal Balistik Antarbenua Sarmat mampu mengangkut banyak hulu ledak.
6. Putin mengatakan Rudal Balistik Antarbenua Sarmat dapat mencapai target apa pun di Bumi.
7. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia setelah pegujian, rudal Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terpanjang di dunia.
8. Kementerian Pertahanan Rusia melakukan peluncuran rudal Sarmat di kosmodrom Plesetsk di Rusia utara.
9. Dianggap sebagai Satan 2 oleh analis Barat, rudal Sarmat adalah salah satu rudal generasi berikutnya yang disebut Putin tak terkalahkan.
10. Rusia bulan lalu mengatakan menggunakan Kinzhal untuk pertama kalinya dalam peperangan di Ukraina.
Baca: Rusia Luncurkan Rudal Sarmat, Putin: Tidak Ada Duanya di Dunia
INDIA.COM | REUTERS