Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masa Kekuasaan Pol Pot dan Khmer Merah Kisah Kelam Kamboja

Reporter

image-gnews
Pol Pot. Wikipedia
Pol Pot. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 24 tahun lalu atau 15 April 1998 kematian Pol Pot. Ia merupakan mantan Perdana Menteri Demokratik Kamboja dan merupakan pemimpin rezim Khmer Merah pada 1975-1979.

Semasa pemerintahan Pol Pot, terjadi pembantaian. Ia orang di balik kematian hampir dua juta rakyat akibat kekejamannya.

Dilansir dari biography.com, Pol Pot yang lahir dengan nama Saloth Sar pada 19 Mei 1925, di Provinsi Kompong Thom, Kamboja adalah anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Orang tuanya relatif makmur dengan mempunyai 50 hektare sawah.

Ia mendapatkan beasiswa pendidikan dari pemerintah yang mengirimnya ke Paris untuk belajar teknologi radio pada 1949. Di Paris, dia terlibat dengan Partai Komunis, mengambil nama Pol Pot. Saat beasiswanya dicabut, ia kembali ke Kamboja dan berniat membangun revolusi di sana.

Pada 1956, Pol Pot menikahi Khieu Ponnary yang ditemuinya di Paris dan menjadi pendidik sekolah menengah. Ia menghabiskan waktu 12 tahun untuk membangun partai komunis yang telah ada di Kamboja pada 1960, dan ia menjabat sebagai sekretaris partai.

Tentara Khmer Merah berhasil mengambil alih Phnom Penh pada musim semi 1975. Hal itu setelah terjadinya perang saudara, termasuk pengeboman besar-besaran AS yang bertujuan untuk mencegah para pemimpin komunis mengambil alih Kamboja.

Era Pol Pot Masa Suram Kamboja 

Khmer Merah adalah salah satu rezim paling brutal di abad ke-20. Pol Pot yang terkesan dengan Revolusi Kebudayaan China di bawah Mao Tse-tung atau Mao Zedong, mengikuti jejak negara itu dalam mengevakuasi kota-kota dan memaksa orang-orang untuk hidup di pedesaan, bertani. 

Dikutip dari britannica.com, diperkirakan selama kepemimpinan Pol Pot, pemerintah menyebabkan kematian sekitar 1,4 juta hingga 2,2 juta orang akibat kerja paksa, kelaparan, penyakit, penyiksaan, atau eksekusi saat menjalankan program reformasi sosial dan pertanian yang radikal.

Berdasarkan penelitian The Cambodian Genocide Program di Yale University, jumlah ini merupakan 21 persen dari total populasi Kamboja pada pertengahan 1970-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses evakuasinya sendiri berlangsung kejam, bahkan anak-anak, orang tua, dan mereka yang dirawat di rumah sakit terpaksa dipindahkan. Ribuan orang tewas hanya dalam beberapa minggu pertama pemerintahan Khmer Merah.

Selain itu, Khmer Merah menargetkan anggota etnis minoritas Kamboja. Setengah dari orang Cina yang tinggal di Kamboja pada saat itu terbunuh, termasuk sekitar 90.000 Muslim dari suku Cham. Penduduk Vietnam diusir atau dibunuh.

Kemudian Vietnam berhasil menguasai Kamboja dengan dukungan Amerika Serikat dan Cina pada akhir 1978, dan menggulingkan Pol Pot yang kejam. Belakangan dunia baru sadar akan kengerian di masa jabatan Pol Pot sebagai pemimpin Kamboja. 

Ladang pembantaian atau yang menjadi kuburan massal bagi korbannya merupakan saksi bisu kekejamannya. 

Pada 1997, sebuah faksi Khmer Merah menangkap Pol Pot dan mengadilinya. Dia ditetapkan sebagai tahanan rumah, kemudian ia meninggal pada 15 April 1998 karena serangan jantung di dekat daerah Anlong Veng, Kamboja. 

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Jejak Jakarta dan Jalan Maut Pol Pot

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Bertemu Presiden Vietnam, Sepakati Kerja Sama Cegah Penangkapan Ikan Ilegal

13 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menemui Presiden Vietnam To Lam di Vietnam pada Jumat, 13 September 2024. Dok: Kemhan
Prabowo Bertemu Presiden Vietnam, Sepakati Kerja Sama Cegah Penangkapan Ikan Ilegal

Prabowo Subianto berkunjung ke Vietnam untuk bertemu dengan sejumlah petinggi negara tersebut, salah satunya ialah Presiden To Lam, pada Jumat, 13 September 2024.


Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

15 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

Ini menandai pertama kalinya seorang anggota staf UNRWA terbunuh di Tepi Barat dalam lebih dari 10 tahun


Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

17 jam lalu

Lebih dari 18 ribu orang di Myanmar meninggalkan rumah mereka dan setidaknya satu kampung di rendam banjir hingga membuat warga kocar-kacir. Sumber: elevenmyanmar.com
Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.


Solidaritas Korban Topan Yagi, Vietnam Batalkan Sejumlah Festival Pariwisata

18 jam lalu

Dua kerbau saling beradu dalam Festival Adu Kerbau di lapangan Do Son, Vietnam, 21 September 2015. Festival tersebut digelar untuk selalu berdoa agar diberi keselamatan, kemakmuran, dan panen yang melimpah. (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Solidaritas Korban Topan Yagi, Vietnam Batalkan Sejumlah Festival Pariwisata

Jutaan orang di wilayah utara Vietnam telah berjuang selama berhari-hari menghadapi topan Yagi.


Usai Rapat Kabinet Paripurna di IKN, Menhan Prabowo Kunjungan Kerja ke Vietnam

21 jam lalu

Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh partai dan menteri terlihat hadir, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta sejumlah pemimpin dan petinggi partai politik lainnya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Usai Rapat Kabinet Paripurna di IKN, Menhan Prabowo Kunjungan Kerja ke Vietnam

Prabowo bertolak ke Vietnam untuk menemui sejumlah pimpinan tinggi negara tersebut pada Jumat, 13 September 2024.


Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

23 jam lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

Aktivitas pariwisata berangsur-angsur normal di Ha Long Bay Vietnam. Penduduk setempat dan petugas fungsional telah membersihkan area tersebut.


WNI di Vietnam Selamat dari Topan Yagi

2 hari lalu

Tim penyelamat bekerja di tengah banjir menyusul dampak Topan Yagi di provinsi Chiang Rai, Thailand, 11 September 2024. Topan Yagi menewaskan 141 orang dan 59 lainnya hilang, kata badan penanggulangan bencana. Satuan Tugas Tubjaotak, Pasukan Pha Muang/Handout via REUTERS
WNI di Vietnam Selamat dari Topan Yagi

Kementerian Luar Negeri RI meyakinkan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam sapuan topan Yagi di Vietnam.


179 Orang Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

2 hari lalu

Kondisi jalanan yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah dilanda Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 11 September 2024. REUTERS/SZZW
179 Orang Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

Sejumlah jalan di Kota Hanoi sudah beberapa hari terendam air setelah topan Yagi mengaduk-aduk wilayah utara Vietnam


Kemenlu Terima Laporan soal Dugaan TPPO di Kamboja: Korban Sakit Kronis hingga Meninggal Dunia

2 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Kemenlu Terima Laporan soal Dugaan TPPO di Kamboja: Korban Sakit Kronis hingga Meninggal Dunia

Handi Musaroni diduga menjadi korban TPPO, gaji tak dibayar perusahaan, sakit kronis, hingga meninggal dunia.


Taifun Yagi Hantam Vietnam dengan Dahsyat, Ini Perjalanannya Sejak Jauhi Wilayah Indonesia

3 hari lalu

Dampak topan Yagi di Vietnam. X/NEXTA
Taifun Yagi Hantam Vietnam dengan Dahsyat, Ini Perjalanannya Sejak Jauhi Wilayah Indonesia

Taifun Yagi bergerak dari Laut Filipina sebelum sampai di daratan Vietnam pada Sabtu lalu. Kekuatannya downgrade tapi tidak dengan dampaknya.