TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mempertanyakan saran dari pemimpin Barat agar ikut mengundang Ukraina ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang rencananya akan digelar di Bali, November 2022.
Vorobieva berpendapat, tidak ada alasan bagi Indonesia selaku presidensi KTT G20 untuk mengundang Ukraina ke pertemuan puncak G20 tersebut.
"Apa yang akan menjadi nilai tambah membawa Ukraina? Apakah itu akan membantu memecahkan masalah ekonomi global? Saya ragu," katanya saat diwawancarai Tempo secara eksklusif di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 April 2022.
Marinir Ukraina membawa rekannya yang terluka setelah menyerah di Mariupol, Ukraina, dari video yang dirilis TV Rusia 13 April 2022. Di antara pasukan itu ada 162 perwira dan 47 perempuan dan lebih dari 100 tentara terluka. RURTR/via Reuters TV/Handout via REUTERS
Agenda prioritas G20, menurut Vorobieva, tidak ada kaitannya sama sekali dengan konflik geopolitik di Eropa timur. Dia mengatakan, jika saja Ukraina memang diundang ke KTT G20 di Bali, krisis yang ada tidak begitu saja akan selesai.
"Itu tidak akan membuat isu (dalam forum) jadi lebih penting, substantif. Sebaliknya, hanya akan menyimpang dari masalah yang benar-benar penting," ujarnya.
Seperti diketahui, perang di Ukraina berpengaruh pada dinamika forum internasional G20. Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kompak tak mau satu meja dengan Presiden Vladimir Putin di forum G20 nanti.
Usai KTT Luar Biasa NATO pada akhir Maret lalu, Presiden Biden meminta Indonesia untuk tak mengundang Rusia ke puncak acara acara G20 di Bali, akhir tahun 2022. Sebagai gantinya, dia meminta presidensi G20 menghadirkan Ukraina.
Menjawab ide yang disampaikan Biden, Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan, kepanitiaan G20 sejauh ini akan tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia. Preseden prosedural KTT G20 yang berlaku, jadi alasan keputusan Indonesia.
Sementara itu, dalam jumpa pers Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis, 14 April 2022, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia mendengarkan semua pendapat negara anggota G20, termasuk untuk mengundang Ukraina ke KTT G20.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dijadwalkan akan berangkat ke Eropa pada 19 April 2022, salah satu agendanya adalah berkonsultasi lagi ihwal isu Ukraina dan G20. Inggris, Prancis, Belanda, dan Turki, menjadi negara tujuan kunjungan Retno nanti.
Baca juga: Atlet Rusia dan Belarus Dilarang Ikut Pertandingan FINA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/