TEMPO.CO, Jakarta -PBB mengatakan pihaknya menentang kesepakatan Inggris untuk mengirim pencari suaka yang melintasi Selat Channel ribuan mil jauhnya ke Rwanda.
Seperti dilansir TRT World Jumat 15 April 2022, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengecam keras perjanjian kedua negara. UNCHR mendesak London menahan diri dari memindahkan pencari suaka dan migran gelap ke Rwanda untuk diproses.
Badan tersebut mengatakan orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan tidak boleh diperdagangkan seperti komoditas.
"UNHCR tetap dengan tegas menentang pengaturan yang berusaha untuk mentransfer pengungsi dan pencari suaka ke negara ketiga tanpa adanya perlindungan dan standar yang memadai," kata Gillian Triggs, asisten komisaris tinggi UNHCR untuk perlindungan.
"Pengaturan seperti itu hanya mengalihkan tanggung jawab suaka, menghindari kewajiban internasional, dan bertentangan dengan isi dan semangat konvensi pengungsi.”
UNHCR mendesak London dan Kigali untuk "memikirkan kembali" rencana tersebut dan memperingatkan bahwa alih-alih menghalangi orang untuk melakukan penyeberangan berbahaya, "pengaturan eksternalisasi ini hanya akan memperbesar risiko" dengan menyebabkan migran gelap mencari rute alternatif.
Rwanda telah menerima hampir 130.000 pengungsi dari berbagai negara, termasuk Republik Demokratik Kongo, Burundi, Afghanistan dan Libya.
Pemerintah Inggris sedang berusaha untuk menekan jumlah rekor orang yang menyeberangi Selat Channel yang berbahaya dari timur laut Prancis dengan perahu karet kecil.
Tahun lalu, lebih dari 28.000 migran dan pengungsi menyeberang dari daratan Eropa ke Inggris. Kedatangan migran dengan perahu reyot telah menjadi sumber ketegangan antara Prancis dan Inggris, terutama setelah 27 migran tenggelam ketika sampan mereka tenggelam pada November lalu.
Baca juga: Kirim Pencari Suaka ke Rwanda, Pemerintah Inggris Tuai Kecaman
SUMBER: TRT WORLD | REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.