Di antara setiap penggalian, warga Prancis beristirahat untuk minum air atau menghirup udara sambil berkonsultasi dengan rekan Ukraina yang menyediakan logistik dan keamanan.
Setiap mayat kemudian dimasukkan kembali ke dalam kantong mayat dan diangkut dengan truk berpendingin untuk diautopsi ke institusi khusus. Sebuah laboratorium DNA Perancis mobile yang diparkir di dekatnya akan membantu mengidentifikasi mereka yang ditemukan dengan sampel yang diambil dari kerabat.
Mereka kemudian akan menetapkan apakah ada indikasi yang mungkin merupakan kejahatan perang. Unsur-unsur yang mereka kumpulkan bersama akan terus membantu penyelidikan lokal dan internasional.
Penduduk setempat berlindung di bawah tanah mereka sendiri selama pengepungan berdarah oleh tentara Rusia, yang mundur pada 30 Maret setelah menguasai kota selama sebulan.
Setelah mereka pergi, sedikitnya 20 mayat warga sipil ditemukan berserakan di jalan-jalan, beberapa dengan tangan terikat. Sejak itu, beberapa kuburan massal telah ditemukan. Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengatakan lebih dari 400 mayat telah ditemukan sejak penarikan pasukan Rusia.
Pembunuhan Bucha menarik kecaman mengerikan di seluruh dunia dan mendorong sekutu Kyiv untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.
Pastor paroki Andrey Hollowin mengatakan bahwa lokasi kuburan massal tempat para pejabat Prancis bekerja dipilih karena letaknya yang dekat dengan gereja dan kamar mayat setempat."Tujuh puluh mayat ditemukan, sebagian besar warga sipil, serta seorang polisi dan dua tentara," kata jaksa Ukraina Ruslan Kravchenko.
Di kuburan terpisah yang juga berada di Bucha, nampak kuburan yang ditandai dengan salib darurat. Dari dalam kuburan, mayat seorang wanita dan dua anak, berusia 4 dan 11 tahun, juga digali.“Menurut temuan awal, mereka adalah mayat keluarga yang kendaraannya terbakar setelah ditabrak kendaraan lapis baja Rusia,” ujar Kravchenko.
Baca juga: Wali Kota Bucha: Sudah 403 Jenazah Korban Kekejaman Tentara Rusia Ditemukan
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.