TEMPO.CO, Jakarta - Tim ahli di Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama dan negara-negara Eropa (OSCE) menemukan bukti kejahatan perang dan pelanggaran kemanusiaan oleh Rusia di Ukraina. Pakar untuk misi tersebut terdiri dari tiga profesor hukum internasional dari Austria, Swiss, dan Republik Ceko.
OSCE adalah organisasi internasional yang mencakup eks rival Perang Dingin Amerika Serikat dan Rusia, serta berbagai negara di Eropa, Asia Tengah, dan Amerika Utara.
Pencari ranjau militer membawa bom yang tersisa setelah invasi Rusia di dekat desa Motyzhyn, di wilayah Kyiv, Ukraina 10 April 2022. REUTERS/Mykola Tymchenko
Laporan yang dikeluarkan oleh tim ahli dari OSCE pada Rabu kemarin menyebut, ada pola yang jelas dari pelanggaran HHI (hukum humaniter internasional) oleh tentara Rusia. Hal tersebut beriringan dengan kegagalan untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, bertindak secara proporsional, atau menyisihkan tempat seperti sekolah dan rumah sakit.
Laporan itu mengatakan, serangan pada 9 Maret di Rumah Bersalin dan Rumah Sakit Anak Mariupol dilakukan oleh Rusia dan mereka yang bertanggung jawab, adalah kejahatan perang. Serangan 16 Maret 2022 di Teater Drama Mariupol - yang diklaim pejabat lokal Ukraina ada sekitar 300 orang tewas - tercatat dalam riset tersebut, juga sebagai kejahatan perang.
"Beberapa pola tindakan kekerasan yang melanggar IHRL (hukum HAM internasional), berulang kali dilakukan selama konflik, seperti pembunuhan yang ditargetkan, penghilangan paksa, atau penculikan warga sipil (memenuhi syarat kejahatan). Pelanggaran itu telah didokumentasikan,” bunyi laporan tersebut seperti dilansir dari Reuters, Kamis, 14 April 2022.
Sebenarnya, tidak semua kejahatan terhadap kemanusiaan adalah kejahatan perang. Misalnya, dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Dalam kasus ini, tim pakar belum bisa memastikan apakah Rusia menyerang penduduk sipil secara sistematis.
Misi tersebut juga menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh Ukraina, khususnya dalam perlakuannya terhadap tawanan perang. Akan tetapi, pelanggaran Rusia disebut jauh lebih besar dalam sifat dan skala.
Duta Besar Amerika Serikat untuk OSCE Michael Carpenter mengatakan, laporan tersebut mendokumentasikan katalog ketidakmanusiawian yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.
"Ini termasuk bukti penargetan langsung warga sipil, serangan terhadap fasilitas medis, pemerkosaan, eksekusi, penjarahan, dan deportasi paksa warga sipil ke Rusia," katanya dalam sebuah pernyataan.
Menjawab tuduhan tim ahli dari OSCE, perwakilan Rusia di OSCE mengatakan laporan itu hanya didasarkan pada tesis propaganda yang tidak berdasar.
"Isinya referensi ke sumber yang meragukan dan tak masuk akal, dalam gaya (yang) 'sangat mungkin'," demikian pernyataan utusan Rusia di OSCE.
Tim pakar khusus untuk mengusut pelanggaran kejahatan perang di Ukraina dibentuk bulan lalu oleh 45 dari 57 negara peserta OSCE, dengan tujuan menyampaikan informasi kepada badan-badan seperti pengadilan internasional. Saat itu, Rusia menentangnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Demi Pasien, Dokter di Uni Emirat Arab Tunda Buka Puasa Hingga 2 Jam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.