Komisaris Departemen Kepolisian New York (NYPD) Keechant Sewell mengatakan kepada wartawan bahwa penembakan itu tidak segera diperlakukan sebagai tindakan terorisme.
Tidak ada motif yang diketahui untuk serangan itu, tetapi penyelidik menemukan sejumlah posting media sosial yang terkait dengan seseorang bernama Frank James yang menyebutkan tunawisma dan walikota New York City, kata Sewell.
Polisi mengatakan serangan itu dimulai di gerbong ketika akan memasuki stasiun. Pria bersenjata itu mengeluarkan dua tabung dari tasnya dan membukanya, mengirimkan asap ke seluruh gerbong kereta.
Pria itu kemudian menembakkan 33 peluru dari pistol semi-otomatis Glock 9 mm, yang kemudian ditemukan bersama dengan tiga magasin amunisi tambahan, kapak, beberapa kembang api kelas konsumen dan satu wadah bensin.
Pistol itu tampaknya macet di tengah-tengah penembakan, berpotensi mencegah korban lebih banyak demikian laporan CNN.