Seorang pemrotes bangkit dari tempat duduknya di belakang kerumunan di auditorium, kemudian meneriakkan bahwa Wen Jiabao adalah 'Diktator' sebelum melempar sepatunya ke panggung. “Bagaimana bisa universitas ini mengijinkan 'diktator' itu ada di sini.. bagaimana kalian bisa mendengarkan paparan dia,” ujar laki-laki itu.
Tidak seperti Bush, Wen, yang berdiri di belakang podium, tidak perlu menghindar lemparan sepatu yang jauh dari target sasaran. Dia hanya menghentikan pembicaraannya beberapa detik sebelum kemudian melanjutkan pidatonya. Salah satu panita mengambil sepatu itu dari panggung.
Staf keamanan kampus langsung membawa orang yang melempar sepatu itu keluar dari auditorium. Dia kemudian dibawa polisi dan segera diinterogasi dan dicurigai menyerang pemimpin negara, kata juru bicara polisi Shelly Spratt.
“Universitas adalah tempatnya berdiskusi, debat dan memberikan argumentasi, bukan melempar sepatu,” ujar juru bicara universitas Tim Hold.
Insiden pelemparan sepatu ini bertepatan Wen akan mengakhiri kunjungan ke Inggris. Bahkan sejak awal kedatangannya, pemimpin Cina ini sudah disambut dengan demo dan protes mengenai hak asasi manusia dan kebijakan Cina di Tibet. Pihak keamanan kampus juga melarang sekitar 20 demonstran, saat pemimpin Cina itu tiba di kampus.
AP| AFP| NUR HARYANTO