TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Sabtu, 9 April 2022, melalui pesan videonya menyatakan negaranya tidak bisa menerima invasi Rusia ke Ukraina. Video itu diunggah bertepatan dengan sebuah acara dunia untuk memberikan dukungan pada masyarakat Ukraian, yang menjadi korban konflik.
“Kami tidak bisa menerima invasi Rusia ke Ukraina karena kami sudah menderita akibat sejumlah invasi. Kami mendukung sebuah solusi damai untuk penyelesaian konflik tersebut,” kata Lopez Obrador.
Ucapan Lopez Obrador itu mengacu pada Spanyol, Prancis dan Amerika Serikat yang pernah melancarkan invasi pada Meksiko, yakni sebuah negara Amerika latin.
Reruntuhan Mal Retroville di Jalan Pravdy, Kyiv, Ukraina, yang hancur dihantam misil pada Sabtu, 9 April 2022. Sisa-sisa pertempuran masih tampak di seluruh ruas jalan utama di Kyiv. TEMPO/Raymundus Rikang
Sebelumnya pada awal pekan lalu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengundang Presiden Lopez Obrador untuk menghadiri acara penggalangan dana untuk para pengungsi Ukraina dan mereka yang kehilangan tempat tinggal. Pada Rabu, 6 April 2022, Lopez Obrador mengatakan dia tak bisa menghadiri acara itu, namun berjanji akan mengirimkan pesan video untuk mengutuk tindakan Rusia tersebut.
Selama ini, Presiden Lopez Obrador telah berusaha tetap netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Dia juga menolak menjatuhkan sanksi ke Rusia. Namun Pemerintahan Lopez Obrador mendukung keputusan PBB lewat pemungutan suara, yang mendesak Rusia menarik pasukan militernya dari Ukraina.
Pemungutan suara oleh PBB itu, dilakukan pada Kamis, 7 April 2022 di United Nations General Assembly (UNGA). Pemungutan suara tersebut untuk menangguhkan sementara keanggotaan Rusia dari lembaga HAM PBB.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Meksiko Yakinkan Warga Dia Sehat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.