TEMPO.CO, Jakarta -Penasihat presiden terpilih Korea Selatan meminta penempatan kembali aset strategis Amerika Serikat, seperti pembom nuklir dan kapal selam, ke Semenanjung Korea.
Hal ini dilakukan dalam pembicaraan yang diadakan saat kunjungan delegasi Korea Selatan ke Washington pada Rabu lalu seperti dilansir Reuters.
Tim pembantu kebijakan luar negeri dan keamanan presiden baru, Yoon Suk-yeol, bertemu dengan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan.
Yoon mengatakan Seoul mencari kehadiran keamanan yang lebih konstan untuk mencegah ancaman dari Korea Utara saat negara itu meningkatkan uji coba senjata.
"Menyebarkan aset strategis merupakan elemen penting untuk memperkuat pencegahan, dan masalah ini secara alami muncul selama diskusi," Park Jin, seorang anggota parlemen empat periode yang memimpin delegasi Korea Selatan, mengatakan kepada wartawan.
Park menambahkan bahwa kedua belah pihak mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan pencegahan nuklir dalam koordinasi melawan ancaman Korea Utara. Pertemuan tersebut juga bertujuan untuk berkoordinasi soal pertemuan puncak awal dengan Presiden Joe Biden.
Yoon, yang akan dilantik pada 10 Mei, sedang memetakan agenda kebijakan luar negerinya setelah memenangkan pemilihan 9 Maret. Tepat saat ketegangan berkobar setelah negara tetangga Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru bulan lalu.
Pengerahan pesawat pengebom AS, kapal induk dan kapal selam nuklir adalah bagian dari rencana pemilihan presiden baru Korea Selatan yang berjanji untuk "menanggapi dengan tegas" ancaman Korea Utara.
Baca juga: Adik Kim Jong Un Ancam Pakai Senjata Nuklir jika Korea Selatan Bikin Gara-Gara
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.