TEMPO.CO, Jakarta - Cina dan India memiliki sikap berbeda dalam menanggapi peristiwa pembunuhan massal yang terjadi di kota Bucha, wilayah Kyiv. India dan Cina, diketahui sama-sama memiliki hubungan bilateral baik dengan Rusia, pihak yang dituduh jadi dalang insiden di Bucha.
Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan pada hari Selasa, 5 April 2022, bahwa laporan dan gambar yang menunjukkan kematian warga sipil di kota Bucha Ukraina itu "sangat mengganggu". Akan tetapi, tanpa mengutuk pembunuhan tersebut, dia menyebut keadaan itu harus diverifikasi dan tuduhan apa pun harus didasarkan pada fakta.
Zhang Jun kemudian menegaskan sikap Beijing soal kurang efektifnya sanksi dalam menyelesaikan krisis Ukraina. Dia juga menyerukan Amerika Serikat, NATO dan Uni Eropa untuk terlibat dalam dialog dengan Rusia.
Sementara itu, di forum yang sama, India mengutuk pembunuhan warga sipil di Bucha, Ukraina dan menyerukan penyelidikan independen. Sebelumnya India menolak untuk secara eksplisit mengkritik invasi Ukraina oleh mitra lamanya Rusia.
"Laporan terbaru tentang pembunuhan warga sipil di Bucha sangat mengganggu. Kami dengan tegas mengutuk pembunuhan ini dan mendukung seruan untuk penyelidikan independen," kata perwakilan tetap India untuk PBB T.S. Tirumurti.
New Delhi telah berulang kali menyerukan diakhirinya kekerasan di Ukraina. Namun, sebagai anggota tidak tetap DK PBB, India abstain dari berbagai resolusi tentang perang Ukraina.
India sendiri sangat bergantung pada Rusia untuk perangkat keras militer. New Delhi menerima kunjungan menteri luar negeri Rusia pada pekan lalu, dalam rangka penguatan hubungan kerja sama.
Negara-negara Barat sepakat menuduh Rusia sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa pembunuhan massal di kota Bucha, wilayah Kyiv. Barat bahkan mempersiapkan sanksi baru untuk Rusia setelah gambar mayat di jalan-jalan Bucha tersebar pada Minggu, 3 April 2022.
Ukraina mengklaim telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kiev. Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedorouk, menyebut di antara korban tersebut ada 300 warga telah dibunuh oleh pasukan Rusia, ketika pejuang Chechnya menguasai daerah itu.
Rusia dengan tegas membantah tuduhan Ukraina dan Barat serta sekutu soal pembunuhan massal di Bucha tersebut. Moskow menilai Bucha sebagai contoh drama media Barat dan menuding balik rezim Ukraina telah membunuh pasukan pro-Russia.
REUTERS