TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah konvoi Palang Merah Internasional yang melakukan perjalanan ke Mariupol di Ukraina akan melakukan upaya lain untuk mengevakuasi warga sipil dari kota yang terkepung pada Sabtu 2 April 2022.
Seperti dilansir Reuters, upaya ini dilakukan ketika pasukan Rusia akan berkumpul kembali untuk serangan baru di tenggara Ukraina.
Mariupol, yang dikepung sejak lima minggu pekan terakhir, telah menjadi target utama Moskow di wilayah tenggara Ukraina, Donbas. Ratusan ribu orang terjebak dengan akses makanan dan air yang terbatas.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengirim tim pada Jumat untuk memimpin konvoi sekitar 54 bus Ukraina dan kendaraan pribadi lainnya ke luar kota. Namun, mereka berbalik karena kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan.
"Mereka akan mencoba lagi pada hari ini untuk memfasilitasi perjalanan warga sipil yang aman," kata ICRC dalam sebuah pernyataan. Upaya evakuasi Palang Merah sebelumnya pada awal Maret gagal karena rute tersebut tidak aman.
Rusia dan Ukraina telah menyetujui koridor kemanusiaan selama perang yang telah memfasilitasi evakuasi ribuan warga sipil. Kendati demikian, ICRC mengatakan operasi Mariupol-nya telah disetujui oleh kedua belah pihak, tetapi rincian utama masih dikerjakan seperti waktu yang tepat dan tujuan konvoi.
Mediator dari Turki, di mana putaran terakhir pembicaraan damai tatap muka diadakan, dan PBB telah mendesak untuk jeda dalam pertempuran.
Dalam pidato video pagi hari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa pasukan Rusia telah bergerak menuju wilayah Donbas dan timur laut ke arah Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, di mana serangan Rusia sebelumnya merusak daerah perkotaan.
"Saya berharap mereka masih bisa menjadi solusi untuk situasi di Mariupol," kata Zelensky. "Seluruh dunia harus bereaksi terhadap bencana kemanusiaan ini."
Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan pada 24 Februari untuk apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Barat menyebutnya sebagai perang agresi tak beralasan yang telah menewaskan ribuan orang, mencabut seperempat penduduk Ukraina dan membawa ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat ke titik terburuk sejak Perang Dingin.
Baca juga: ICRC Akan Pimpin Evakuasi Warga dan Pengiriman Bantuan ke Mariupol
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.