TEMPO.CO, Jakarta - Aksi damai menuntut penghentian perang di Ukraina berlangsung di depan gedung Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Maret 2022. Sastrawan Goenawan Mohamad, Penulis Erry Riyana Hardjapamekas, dan Komposer Addie MS adalah beberapa tokoh yang hadir dalam demonstrasi siang ini.
Acara dimulai pada pukul 14.00 WIB, Addie MS dan Twilite Orchestra membukanya dengan lagu 'Rayuan Pulau Kelapa' karya Ismail Marzuki dengan versi bahasa Rusia. Puluhan massa dengan baju putih yang membawa bunga mawar, hadir berpadu dalam harmoni menyanyikan lagu yang pertama kali dirilis pada tahun 1944 itu, walau harus melawan panas terik matahari.
Setelah itu, peserta aksi yang diwakili Sastrawan Ayu Utami, membacakan deklarasi damai dengan bahasa Rusia dan Indonesia. "Kami datang dan berkumpul di sini bukan untuk memprotes. Kami bukan akan menghakimi. Kami datang dengan rasa persahabatan kepada bangsa Rusia," kata Ayu Utami membacakan pernyataan.
Penyair Laksmi Pamuntjak juga menyampaikan maklumat damai dalam bahasa Inggris dan satu puisi milik Joseph Brodsky. Salah satu isi pernyataannya, menyoroti kesengsaraan yang meluas akibat peperangan di Ukraina dengan menolak kesewenang-wenangan imperialisme, yang secara prinsip juga sebenarnya ditolak oleh Rusia.
"Maka, kami berseru, kami mengajak siapa saja. Hentikanlah perang Ukraina!" imbuh Laksmi Pamuntjak. Aksi ditutup sekitar pukul 15.00 WIB. Addie MS Orkestra membawakan 'Rayuan Pulau Kelapa' lagi.
Rusia menginvasi Ukraina telah berlangsung selama satu bulan lebih. Dampak dari serangan tersebut termasuk 3,8 juta orang Ukraina yang mengungsi ke luar negeri hingga ribuan warga sipil yang menjadi korban jiwa.
Konflik di medan peperangan sejauh ini masih terjadi. Akibatnya, hujan sanksi ekonomi terhadap Rusia juga diberlakukan oleh Barat.
Ukraina adalah negara pecahan eks Uni Soviet yang ingin bergabung dengan Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Kehendak Ukraina itu dinilai Rusia dapat mengganggu keamanan dan keseimbangan di kawasan.