Empat anggota sel jihad termasuk Kotey dan Elsheikh dijuluki "Beatles" oleh tawanan mereka karena aksen Inggris mereka. Mereka diduga terlibat dalam penculikan sedikitnya 27 orang di Suriah dari 2012 hingga 2015.
Para sandera, beberapa di antaranya dibebaskan setelah pemerintah mereka membayar uang tebusan, setidaknya berasal dari 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Denmark, Prancis, Jepang, Norwegia, dan Spanyol.
“The Beatles" diduga menyiksa dan membunuh korban mereka, termasuk dengan pemenggalan kepala, dan ISIS merilis video pembunuhan untuk tujuan propaganda.
Pemimpin kelompok ini, Mohamed Emwazi, yang dikenal sebagai "Jihadi John," dibunuh oleh pesawat tak berawak AS di Suriah pada November 2015. Sedangkan anggota “The Beatles," keempat, Aine Davis, dipenjara di Turki setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan terorisme.
Kotey, yang dikenal sebagai "Ringo" oleh para sandera, dan Elsheikh, yang dijuluki "George," diduga mengawasi fasilitas penahanan untuk para sandera dan mengoordinasikan negosiasi tebusan, menurut pihak berwenang AS.
Pasangan itu juga dituduh terlibat dalam "pola kekerasan fisik dan psikologis yang berkepanjangan terhadap sandera," yang mencakup waterboarding, kejutan listrik, dan eksekusi palsu.
Beberapa mantan sandera Eropa diperkirakan akan bersaksi di persidangan bersama dengan seorang wanita Yazidi yang ditahan bersama Mueller, seorang pekerja kemanusiaan yang diculik di Suriah pada 2013.
Orang tua Mueller mengatakan dia disiksa sebelum diserahkan kepada pemimpin kelompok ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, yang diduga memperkosanya berulang kali sebelum membunuhnya.
Baca juga: Algojo ISIS, Jihadi John, Dikabarkan Terluka Parah
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.