TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat menggelar persidangan pertama terhadap tokoh utama ISIS, El Shafee Elsheikh atau yang dikenal sebagai Jihadi George, pada Rabu 30 Maret 2022 di dekat Washington.
Pria berusia 33 tahun itu merupakan tokoh utama dalam kelompok Negara Islam (ISIS) yang juga dikenal sebagai anggota “The Beatles”— sel penculikan dan pembunuhan dalam ISIS yang berbicara dalam aksen Inggris.
El Shafee Elsheikh dituduh terlibat dalam pembunuhan jurnalis Amerika James Foley dan Steven Sotloff, serta pekerja kemanusiaan Peter Kassig dan Kayla Mueller.
Jihadi George digambarkan oleh para mantan sandera sebagai anggota "paling brutal" dari sel penculikan dan pembunuhan ISIS yang dikenal sebagai "Beatles."
"George adalah yang paling gila," kata jurnalis Spanyol Javier Espinosa tentang mantan penculiknya itu.
Sementara Ricardo Garcia Vilanova, seorang fotografer Spanyol yang ditahan selama enam bulan pada 2014, mengatakan bahwa penyiksaan dan pembunuhan adalah kejadian sehari-hari.
Sehari setelah pemilihan 18 juri, termasuk enam juri alternatif, jaksa dan pengacara Elsheikh akan bertemu untuk pertama kalinya di pengadilan federal di Kota Alexandria, Virginia.
Elsheikh dan mantan warga negara Inggris lainnya, Alexanda Amon Kotey, ditangkap pada Januari 2018 oleh pasukan Kurdi di Suriah ketika mencoba melarikan diri ke Turki.
Mereka diserahkan ke pasukan AS di Irak dan diterbangkan ke Virginia pada Oktober 2020 untuk menghadapi tuduhan penyanderaan, konspirasi untuk membunuh warga AS, dan mendukung organisasi teroris asing.
Kotey mengaku bersalah pada September 2021 dan menghadapi hukuman penjara seumur hidup. Berdasarkan kesepakatan pembelaannya, Kotey akan menjalani hukuman 15 tahun penjara di Amerika Serikat dan kemudian diekstradisi ke Inggris untuk menghadapi dakwaan lebih lanjut.
Elsheikh memilih untuk melawan tuduhan itu. Dia menghadapi hukuman penjara seumur hidup tanpa syarat.