TEMPO.CO, Jakarta - Kazakhstan mempersilakan perusahaan yang keluar dari Rusia karena perang di Ukraina untuk memindahkan produksi ke negara mereka.
Negara-negara seharusnya tidak datang hanya untuk menghindari sanksi terhadap Rusia, "tetapi semua perusahaan dengan reputasi baik yang ingin memindahkan produksi mereka ke sini dipersilakan," kata wakil Menlu Kazakhstan, Roman Vasilenko, kepada Die Welt, Senin, 28 Maret 2022.
"Jika ada tirani besi baru, kami tidak ingin berada di belakangnya," katanya, merujuk pada istilah Barat untuk garis pemisah antara Eropa timur dan barat selama Perang Dingin.
Sejumlah perusahaan Barat menutup bisnis di Rusia sebagai tanggapan atas tekanan dari konsumen untuk mengambil sikap menentang invasi Ukraina.
Kazakhstan menghindari mengkritik langkah Rusia untuk menyerang sesama bekas republik Soviet, tetapi Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengatakan bahwa semua negara harus secara ketat mematuhi norma dan prinsip piagam PBB.
Reuters