TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky tampaknya mulai kesal karena Barat tidak memberikan dukungan persenjataan seperti diperlukan Ukraina. Ia menyindir negara-negara anggota NATO itu sebenarnya bisa segera mengirimkan sebagian kecil saja dari stok senjata militer dan menanyakan apakah karena takut pada Putin.
Beberapa negara telah berjanji untuk mengirim rudal anti-pesawat dan baju anti-peluru serta senjata ringan tetapi Zelenskiy mengatakan Ukraina membutuhkan tank, pesawat dan sistem anti-kapal.
"Itulah yang dimiliki mitra kami, barang-barang yang dibiarkan berdebu di sana. Ini semua bukan hanya untuk kebebasan Ukraina, tetapi untuk kebebasan Eropa," katanya dalam pidato video Sabtu malam, 26 Maret 2022.
Ukraina hanya membutuhkan 1% pesawat NATO dan 1% tanknya dan tidak akan meminta lebih, katanya.
"Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?" dia berkata.
Zelenskiy telah berulang kali bersikeras bahwa Rusia akan berusaha memperluas pengaruhnya lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh. NATO tidak mendukung permintaannya untuk zona larangan terbang di atas Ukraina dengan alasan ini dapat memicu perang yang lebih luas.
Sebelumnya, Zelenskiy berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan menyatakan kekecewaannya bahwa pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina, kata kantor Zelenskiy dalam sebuah pernyataan.
"Harga penundaan pesawat adalah ribuan nyawa orang Ukraina," katanya seperti dikutip kantor itu. Zelenskiy mengatakan Polandia dan Amerika Serikat telah menyatakan kesiapan mereka untuk membuat keputusan tentang pesawat.
Awal bulan ini, Washington menolak tawaran mengejutkan oleh Polandia untuk mentransfer jet tempur buatan Rusia MiG-29 ke pangkalan AS di Jerman untuk digunakan angkatan udara Ukraina.