TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Houthi Yaman menyerang depot minyak di Jeddah dan fasilitas lainnya di Riyadh, Arab Saudi. Menurut media Arab Saudi, Houthi menyerang dengan roket dan pesawat tak berawak atau drone.
Kepulan asap hitam terlihat membubung dari pabrik di Jeddah, pada Jumat, 25 Maret 2022. Jeddah sedang bersiap menjadi tuan rumah balapan Formula One pada hari Minggu, 27 Maret 2022.
Sementara Arab Saudi dan Saudi Aramco yang dikelola negara, belum mengakui kebakaran itu. Kebakaran tampaknya berpusat di depot bahan bakar yang sebelumnya ditargetkan oleh Houthi.
Pada Jumat, juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan kelompok itu menyerang fasilitas Aramco dengan rudal dan kilang Ras Tanura dan Rabigh dengan drone. Sarea menambahkan bahwa serangan itu juga menargetkan fasilitas vital di ibu kota Saudi, Riyadh.
"Serangan itu menargetkan fasilitas Aramco di Jeddah dan fasilitas vital di ibu kota musuh Saudi, Riyadh," cuit Saree di Twitter. "Fasilitas raksasa minyak Aramco juga diserang di Jizan, Najran, Ras Tanura dan Rabigh dengan sejumlah besar drone," katanya menambahkan.
TV Al Arabiya, mengutip koalisi, mengatakan sistem pertahanan udara kerajaan menghancurkan dua drone bermuatan bahan peledak yang menargetkan Najran.
Serangan Houthi ke Arab Saudi mengundang kritik sejumlah negara. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Houthi melakukan perilaku destruktif saat Yaman sedang kelaparan.
“Pada saat para pihak harus fokus pada de-eskalasi dan membawa bantuan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan hidup rakyat Yaman menjelang bulan suci Ramadhan, Houthi melanjutkan perilaku destruktif dan serangan teroris sembrono yang menyerang infrastruktur sipil,” tulis Blinken dalam sebuah pernyataan.
Setelah serangan di Jeddah, orang-orang di lintasan F1 bisa melihat awan asap hitam besar di kejauhan. Namun serangan Houthi tidak membatalkan ajang tersebut. Para pembalap dan tim memutuskan tetap melanjutkan balapan.
"Kami telah menerima jaminan total bahwa keselamatan negara adalah yang utama," kata Kepala Eksekutif Formula One Stefano Domenicali kepada wartawan.
Di Yaman, Arab Saudi memimpin koalisi memerangi Houthi yang didukung Iran, yang merebut ibu kota Yaman, Sanaa pada September 2014. Arab Saudi terlibat perang di Yaman sejak 2015, dan telah dikritik secara internasional. Serangan udara Arab Saudi telah menewaskan puluhan warga sipil Yaman.
Baca: Houthi Serang Kilang Saudi, Produksi Minyak Akan Turun
AL JAZEERA