TEMPO.CO, Jakarta -Kanselir Jerman Olaf Scholz memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pembicaraan langsung untuk tidak menggunakan senjata biologis atau kimia di Ukraina. Hal ini diungkapkan laporan surat kabar Jerman Die Zeit, seperti dilansir Aljazeera Rabu 23 Maret 2022.
Pernyataan Rusia bahwa Ukraina sedang mengembangkan senjata semacam itu atau bahwa Amerika Serikat ingin menggunakannya tampak “Seperti ancaman implisit bahwa Putin sendiri sedang mempertimbangkan untuk menggunakan senjata semacam itu,” kata Scholz dikutip Die Zeit.
"Itulah mengapa penting bagi saya untuk memberitahu Putin dengan sangat jelas dan langsung: Itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan," ujar Scholz kepada surat kabar itu.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitri Psekov mengatakan bahwa Rusia bisa saja menggunakan senjata nuklir dalam serangan terhadap Ukraina.
"Kami memikirkan keamanan nasional dan publik. Kalian bisa membaca semua alasan untuk senjata nuklir bisa digunakan," kata Psekov saat ditanya apakah ada kemungkinan Presiden Vladimir Putin mengerahkan nuklir.
Baca juga: Warga Rusia Anti-Putin Lari ke AS, tapi Nasibnya Belum Jelas
SUMBER: ALJAZEERA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.