TEMPO.CO, Jakarta -Invasi Rusia ke Ukraina telah menghancurkan harapan putri sulung Presiden Vladimir Putin untuk membuka rumah sakit elit bagi orang asing super kaya di Rusia.
Seperti dilansir Daily Mail Rabu 23 Maret 2022, Dr Maria Vorontsova lahir ketika Putin masih menjadi mata-mata KGB. Perempuan berusia 36 tahun ini adalah ahli penyakit genetik langka pada anak-anak, termasuk dwarfisme.
Jurnalis investigasi Rusia, Sergey Kanev, mengatakan bahwa Putin banyak melakukan "pekerjaan busuk" untuk putri sulungnya.
"Maria memiliki andil besar dalam mega proyek pembangunan pusat medis super modern di dekat St. Petersburg. Rencananya adalah untuk menarik pasien dari Eropa dan syekh kaya dari negara-negara Teluk Persia," kata Kanev.
"Dan sekarang, setelah serangan ke Ukraina, orang Eropa dan syekh macam apa yang akan datang?"
Editor Roman Dobrokhotov, dari The Insider, sebuah outlet investigasi yang dilarang karena menyelidiki dugaan korupsi Kremlin, juga mengungkapkan bahwa Maria sekarang telah berpisah dari suaminya, pengusaha Belanda Jorrit Faassen.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut kapan mereka berpisah, tetapi diyakini sebelum perang dimulai.
Pasangan itu memiliki anak, menjadikan Putin seorang kakek. Tapi Putin tidak pernah mengakui identitas atau pekerjaan anak-anaknya yang sudah dewasa, apalagi memberikan rincian kehidupan pribadi mereka.
Faassen, telah bekerja lama di Rusia di Gazprombank-Invest dan Stroytransgaz.
Ayahnya diyakini pernah menjadi kolonel di angkatan bersenjata Belanda. Menantu Putin dari Belanda pernah berkata: 'Saya menikah dengan seorang wanita Rusia dan memiliki anak, itu saja.'
Maria menggunakan nama keluarga Vorontsova - nama keluarga neneknya - dan Faassen.