TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Rusia Dmitry Muratov, salah satu pemenang Nobel Perdamaian tahun lalu, mengatakan akan menyumbangkan medali Nobelnya untuk pengungsi Ukraina. Medali itu akan dilelang guna mengumpulkan dana yang akan diberikan untuk pengungsi.
Surat kabar Rusia Novaya Gazeta, tempat Muratov bekerja sebagai pemimpin redaksi, pada awal Maret mengatakan akan menghapus materi tentang tindakan militer Rusia di Ukraina dari situs webnya karena penyensoran. Hal itu adalah tanggapan atas ancaman penuntutan pidana terhadap jurnalis dan warga yang menyimpang dari jalur resmi pemerintah.
"Novaya Gazeta dan saya telah memutuskan untuk menyumbangkan Medali Hadiah Nobel Perdamaian 2021 ke Dana Pengungsi Ukraina," kata sebuah artikel yang diterbitkan dengan nama Muratov. "Sudah ada lebih dari 10 juta pengungsi. Saya meminta rumah lelang untuk menanggapi dan menyiapkan pelelangan penghargaan yang terkenal di dunia ini."
Sejak 24 Februari 2022, Rusia invasi Ukraina dengan mengirimkan puluhan ribu tentaranya. Invasi itu disebut oleh Rusia sebagai operasi khusus.
Dmitry Muratov dan Novaya Gazeta, sebuah surat kabar yang kritis terhadap Kremlin, mengatakan lima hal yang perlu segera dilakukan terkait invasi. "Hentikan pertempuran, tukar tahanan, kembalikan korban yang sudah mati, berikan koridor dan bantuan kemanusiaan, serta dukung pengungsi."
Dmitry Muratov memenangkan penghargaan Novel Perdamaian bersama Maria Ressa dari Filipina, salah satu pendiri situs berita Rappler. Ressa mendedikasikan hadiah Nobelnya tahun lalu untuk enam jurnalis surat kabar yang telah dibunuh karena profesi mereka.
Baca: Ukraina dan Rusia Saling Tuding Pengebom Teater Tempat Warga Berlindung
REUTERS